Kamis, 14 November 2024 – 15:24 WIB
Serang, VIVA – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan kunjungan kerja khusus ke Kantor Gubernur Banten di Serang, Rabu, 13 November 2024. Terkait hal itu, Komisi II merasa prihatin dengan banyaknya isu netralitas dan kasus pelanggaran Pilkada di Banten yang muncul di media.
Baca juga:
Diskon 10% tiket kereta api selama libur pilkada 2024, cek syarat dan ketentuannya
Keprihatinan serius disampaikan Anggota Komisi II DPR RI Giri Ramanda Kiemas, “Ini persoalan penting yang harus segera diselesaikan dan menjadi komitmen bersama agar Pilkada 27 November benar-benar jujur, bebas dan adil. dan terang-terangan, katanya menelpon wartawan.
Ia menegaskan, sejumlah kasus dugaan gangguan Pilkada di Banten tidak ditangani secara maksimal baik oleh Bawaslu, Gakkumdu, maupun aparat penegak hukum. Dia mencontohkan, banyak kepala desa yang memberi tahu Bavaslu. Namun ada orang yang sudah menjadi tersangka, namun kasusnya malah ditutup (SP3).
Baca juga:
Ahmad Syayhu-Ilham Habibi Temui Anies Siang Hari, PKS: Massa Minta Dukungan
Kasus Giri terkait dugaan pelanggaran pilkada yang dilakukan Ketua Apdesi Kabupaten Serang Muhammad Mavlidin Anwar. Kasus ini ditutup polisi dengan dalih tidak cukup bukti.
Baca juga:
Anies Baswedan mendukung calon Wali Kota Bogor dari PKS Atang Trisnanto dan mendoakan kemenangan
“Banyak kejadian, banyak kepala desa yang terlibat aktif dan pasif di Banten. “Saya bahkan dengar sudah masuk bidang hukum, tapi akhirnya menjadi SP3,” ujarnya.
Dia meminta polisi bersikap adil dan masuk akal. “Apalagi polisi, karena tugasnya mendinginkan sistem demokrasi. “Jangan sampai ada pihak lain yang main-main, nanti sistem ini memanas,” ujarnya.
Ia juga mendengar informasi, saat pilkada, banyak kepala desa dan PNS yang dipanggil polisi. “Jadi kita tunda dulu, selesaikan dulu pilkadanya, tunggu akhir 27 November, baru dilanjutkan jika ada yang perlu dilakukan undang-undang,” ujarnya.
Selain itu, dia meminta agar bantuan sosial dari pemerintah pusat dan daerah ditunda. Sebab, tidak ada yang tegas dalam pengurangan bansos. “Jangan sampai ada tuduhan buruk. Ini yang kami lindungi. Menjadi menguntungkan. Terlalu banyak kasus yang masuk dari Banten, ujarnya.
Ia mengaku sangat khawatir karena tinggal di Provinsi Banten. “Petugas keamanan harus profesional. Rekan-rekan ASN tetap memihak dan KPU dan Bawaslu menjaga aturan dengan baik,” ujarnya.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Pj Bupati/Walikota, Sekretaris Daerah, perwakilan TNI-Polri, KPU dan Bavaslu hadir dalam kesempatan tersebut. Komisi Kunker II DPR RI yang dipimpin Rifqinizam Karyasud memilih Banten karena memiliki DPR yang besar dan masuk dalam kategori preferensi pilkada.
Sementara itu, Plt Gubernur Banten Al Muktabar dalam siaran persnya kepada wartawan menegaskan, seluruh Pemda Banten siap menyukseskan Pilkada Bangen. “Secara umum kondisi stabilitas kawasan juga terjaga dengan baik. Oleh karena itu, kami siap menyukseskan Pilkada Serentak 2024, imbuh Al Muktabar.
Halaman selanjutnya
Ia juga mendengar informasi, saat pilkada, banyak kepala desa dan PNS yang dipanggil polisi. “Jadi kita tunda dulu, selesaikan dulu pilkadanya, tunggu akhir 27 November, baru dilanjutkan jika ada yang perlu dilakukan undang-undang,” ujarnya.