Hinca Panjaitan meminta Kejaksaan Agung mengusut dugaan permasalahan pembelian geomembran tersebut

Jumat, 15 November 2024 – 16.37 WIB

Jakarta – Anggota Komisi III DPR Hinca Pandjaitan mempertanyakan perkembangan dugaan konflik geomembran di blok Rokan. Kejaksaan Agung diminta menjelaskan detail peninjauan kembali kasus tersebut.

Baca juga:

Sebut Gibrani Rising Star, TKN Yakin Kejutan Lain di Debat Keempat Pilpres 2024

Hal itu disampaikan Hinca pada rapat dengar pendapat III Komisi DPR bersama Jaksa Agung ST Burhoniddin di gedung DPR. Khinka menyajikan laporannya dalam bentuk buku tebal.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan

Foto:

  • ANTARA FOTO/Hofidz Mubarok A

Baca juga:

Isu Pemakzulan Jokowi, TKN: Baru Patahkan Lima Tahun Peristiwa Politik

Buku tersebut memuat persoalan-persoalan terkait Kejaksaan Agung (Kejagung) yang muncul selama ini karena banyaknya pengaduan masyarakat kepada DPRK. Dalam skandal ini, Hinca menyebut banyak kejanggalan dalam proses tender geomembrane.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini mendorong aparat penegak hukum mengusut material geomembrane yang digunakan PT. Pertamina Hulu Rokan dalam operasionalnya.

Baca juga:

Demokrat Nasdem Tolak Laporan SBY: Ruang Demokrasi Jangan Dihakimi

“Saya menemukan banyak pelanggaran, bahkan saya mendapat informasi bahwa Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat mengirimkan surat kepada mantan Dirut PT.Pertamina yaitu Ibu Nick, bahwa ditemukan tiga unsur perilaku ilegal dalam skandal pengadaan geomembran ini,” kata Hinka, disampaikan di Kompleks Parlemen Jakarta pada Jumat, 15 November 2024.

Hinca pun berharap dugaan skandal ini diselesaikan Kejaksaan Agung untuk membersihkan BUMN Pertamina. Mengingat jajaran Direksi dan Komisaris kini telah berganti.

“Pertamina penting untuk mengkaji diri seutuhnya, terutama terhadap anak cucu perusahaan yang banyak memiliki oknum jahat dan diduga mencoreng nama baik perusahaan, khususnya di lingkungan PT Pertamina Hulu Rokan yang dimilikinya. Nama “Saya lapor ke Kejaksaan Tinggi Riau,” kata Hinca.

Dalam pertemuan tersebut, Khinka mengatakan laporan tersebut dibuat hanya untuk membantu pemerintahan di bawah Presiden Prabowo mencapai swasembada energi.

“Saya minta pimpinan memanggil semua (partai) dalam pertemuan-pertemuan ini dan mengungkap semua kasus ini. Ini bagian dari kendali kita (DPR). Kalau tidak, self-assessment dengan energi yang diberikan Presiden Prabowo, tujuan pemberian tidak didukung oleh pemerintah. Jaksa Agung, “Kalau ini kita selesaikan Pak Jaksa Agung, APBN kita bisa mencapai Rp 5.000 triliun,” kata Xinca.

PT.Pertamina Hulu Rokan (PHR).

PT.Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Foto:

  • VIVA / Muhammad Yudha Prasetya.

Terakhir, Hinca menyampaikan harapannya kepada PT. Pertamina (Persero) dengan jajaran Direksi dan Komisaris baru dapat memperbaiki manajemen dan melakukan pembersihan secara menyeluruh di lingkungan perusahaan, khususnya di PT. Pertamina Hulu Rokan.

“Saya akan terus memantau kasus ini dan mendorong penyelesaiannya agar pimpinan baru Pertamina bisa bekerja tanpa terbebani permasalahan yang diwarisi oknum-oknum di perusahaan,” kata Khinka.

Halaman selanjutnya

“Pertamina penting untuk mengkaji diri seutuhnya, terutama terhadap anak cucu perusahaan yang banyak memiliki oknum jahat dan diduga mencoreng nama baik perusahaan, khususnya di lingkungan PT Pertamina Hulu Rokan yang dimilikinya. Nama “Saya lapor ke Kejaksaan Tinggi Riau,” kata Hinca.

Anak Tamara Tyasmara yang sebelumnya tidak mengetahuinya, mengisyaratkan hal tersebut sebelum kematiannya.



Sumber