Pantauan Litbang Kompas, sepekan menjelang masa tenang, elektabilitas Risma-Gus Hans terhenti di angka 20,9%.

Sabtu, 16 November 2024 – 05:07 WIB

Jakarta – Pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, dinilai stagnan oleh Litbang Kompas sepekan menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Masa Tenang Berdasarkan hasil penelusuran dan pengembangan Kompas periode 2-7 November 2024, elektabilitas pasangan Risma-Gus Hans terhenti di angka 20,9 persen.

Baca juga:

Ridwan Kamil yang didukung Jokowi yakin elektabilitasnya akan meningkat drastis

“Menurut Litbang Kompas, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta mendapat 20,9% pada jajak pendapat Pilgub Jatim,” kata Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu, 16/2024 – pada Sabtu November lalu.

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) saat debat publik kedua di Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 3 November 2024.

Baca juga:

Hasil Polling: Isran-Hadi Ungguli Rudi Mas’ud-Seno Aji di Pilkada Koltim 2024

Jika ditelusuri lebih jauh, tersendatnya pemilu kubu Risma-Gus Hans disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah pemilih partai pendukung utama, PDI Perjuangan (PDIP), yang tidak stabil.

Berdasarkan jajak pendapat yang sama, mayoritas pemilih PDIP memilih pasangan nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak sebagai gubernur dan wakil gubernur. 45,5% pemilih PDIP memilih Khofifa-Emil.

Baca juga:

SMRC menilai faktor seleksi Pramono-Rano lebih unggul dibandingkan 2 pesaingnya di Pilkada Jakarta

Sementara itu, hanya 40,9 persen pemilih PDIP yang memilih Risma-Gus Hans.

“Pemilih PDI-P terpecah. Hofifah berhasil mencuri separuh pemilih PDI-P untuk memilihnya. Faktanya, PDI-P mendukung Risma-Gus Hans,” kata Johan.

Dari segi perolehan suara, pasangan Khofifah-Emil jauh lebih tinggi dibandingkan pasangan Risma-Gus Hans. Terdapat selisih 31,6 persen antara terpilihnya Khofifa-Emil dan Risma-Gus Hans.

Khofifa-Emil 52,5 persen, dan Risma-Gus Hans 20,9 persen. Sedangkan calon nomor urut 1 pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim hanya berpeluang terpilih 3,8 persen.

Perlu diketahui, survei eksplorasi Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka pada tanggal 2-7 November 2024. Sebanyak 800 responden dipilih secara acak di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan metode multistage sistematik sampling.

Pada tingkat kepercayaan 95 persen menggunakan metode ini berbatasan dari kesalahan penelitian dengan kondisi simple random sampling +/- 3,46 persen.

Halaman selanjutnya

Dari segi perolehan suara, pasangan Khofifah-Emil jauh lebih tinggi dibandingkan pasangan Risma-Gus Hans. Terdapat selisih 31,6 persen antara terpilihnya Khofifa-Emil dan Risma-Gus Hans.

Halaman selanjutnya



Sumber