Sabtu, 16 November 2024 – 10:40 WIB
Jakarta – Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 01 Ridwan Komil (RK) fokus pada isu pencemaran udara Jakarta. RK juga berkolaborasi dengan LSM dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan kualitas udara Jakarta.
Baca juga:
Ridwan Kamil ingin membentuk pasukan rompi tiga untuk melawan banjir dan anak jalanan di Jakarta.
Hal itu diungkapkan RK dalam diskusi bertajuk “Menantang Calon Gubernur Jakarta Atasi Polusi Udara” di Norae Coffee and Eatery, Tebet, Jakarta Selatan.
Awalnya, RK ditanya apakah berani membawa kualitas udara Jakarta sesuai standar WHO jika terpilih menjadi gubernur.
Baca juga:
RK berjanji akan mencopot Dinas Pendidikan jika menjadi gubernur, jika banyak keluhan di bidang pendidikan.
Parameter pencemaran udara di Jakarta berada di atas 60 μg/m2. Namun standar WHO tiga kali lebih rendah atau 20 μg/m2.
Baca juga:
Pramono-Rano Karno bertemu Anies, yang menurut RK hanya sekedar silaturahmi yang bermanfaat
“Berani kalau bareng,” kata RK pada Sabtu, 16 November 2024.
Konsep kami DKI: desentralisasi, kerja sama, dan inovasi. Saya membutuhkan kerja sama berbagai pihak, termasuk masyarakat sipil, untuk mengimplementasikan ide-ide saya dalam mengurangi polusi, ujarnya.
Kemudian mantan Gubernur Jawa Barat ini mengatakan, sejumlah langkah harus dilakukan untuk mengatasi masalah pencemaran udara. Setidaknya ada 12 tindakan yang diidentifikasi RK.
Pertama, menata penataan ruang dengan menghadirkan permainan karya langsung di zona 1. “Kita ingin memperkenalkan budaya baru, bagaimana masyarakat bisa produktif tapi minim mobilitas. Pemikirannya harus baru, tidak perlu banyak mobilitas untuk bisa produktif lagi. Makanya saya ingin menambah jumlahnya. zona perkantoran. Di banyak tempat di Jakarta, “ujarnya.
Kedua, penyelenggaraan transportasi atau perluasan angkutan umum. Kedepannya, operasional TransJakarta akan diperluas ke wilayah aglomerasi seperti Bogor, Bekasi, dan Tangerang. Sebab, menurut data, ada sekitar 2 juta orang yang melewati Jakarta untuk mencari uang.
Ketiga, membuat kebijakan terkait kendaraan listrik. Keempat, pengaturan jam kerja. Antara lain dengan memberikan kebijakan rumah.
Kelima, menerapkan kebijakan uji emisi, dan keenam, mendorong pengelolaan hijau dengan meningkatkan kegiatan penanaman pohon. “Kami menargetkan penanaman 3 juta pohon dalam lima tahun dengan harapan dapat menurunkan suhu di Jakarta sebesar 2 derajat,” ujarnya.
Ketujuh, mendorong kebijakan lapangan hijau. Menurut dia, masih banyak kawasan di Jakarta yang bisa dijadikan ruang hijau. Saya berharap, karena lahan tersebut tidak dikembangkan, maka Pemprov DKI akan meminjam lahan tersebut untuk digunakan dan membangun lahan hijau, jelasnya.
Kedelapan, sediakan taman di rumah Anda. Kedepannya diperlukan bangunan beratap datar untuk penanaman pohon. Kesembilan, mendorong pengelolaan teknologi agar kebijakan yang diambil konsisten dengan informasi yang tersedia. Sepuluh mempersembahkan truk embun. Ini membawa sebelas pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Dan yang terakhir, atau kedua belas, mengelola anggaran untuk melaksanakan anggaran iklim.
“Truk embun ini buatan China. Setiap pagi truk ini bertugas menyemprotkan H2O untuk mengurangi partikel penyebab polusi. Cara ini tentunya membutuhkan teknologi sehingga pengambilan keputusan dilakukan secara rasional dan berdasarkan data yang ada,” ujarnya.
Halaman selanjutnya
Konsep kami DKI: desentralisasi, kerja sama, dan inovasi. Saya membutuhkan kerja sama berbagai pihak, termasuk masyarakat sipil, untuk mengimplementasikan ide-ide saya dalam mengurangi polusi, ujarnya.