Sabtu, 16 November 2024 – 13:01 WIB
Ankara – Misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) mengatakan pada hari Jumat, 15 November 2024 bahwa peluru artileri menghantam pangkalan mereka di sektor barat Lebanon selatan, tetapi tidak meledak.
Baca juga:
Kajian Hubungan Israel-AS Ketika Trump dilantik sebagai presiden, apakah perang berakhir atau memburuk?
UNIFIL mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa insiden itu terjadi pada sore hari ketika peluru artileri tajam kaliber 155 mm menghantam Markas Besar Sektor Barat UNIFIL di Shama.
“Peluncurnya tidak meledak dan para ahli penjinak bom Italia dengan cepat mengamankan daerah tersebut, mengeluarkan amunisi dan melakukan ledakan terkendali,” kata UNIFIL.
Baca juga:
Hamas mengatakan pihaknya berkomitmen untuk melakukan gencatan senjata sejak Juli, namun menuduh Netanyahu mengambil jalan yang berbeda
Meski tidak menyalahkan kelompok mana pun atas kejadian tersebut, UNIFIL mengingatkan bahwa semua pihak bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian PBB dan harta benda mereka.
Baca juga:
Pendukung sepak bola Israel kembali melakukan kerusuhan, kali ini menyerang tuan rumah Prancis
Pada hari Kamis, UNIFIL mengatakan salah satu timnya ditembak oleh orang-orang bersenjata tak dikenal selama misi di Lebanon selatan.
Beberapa pos UNIFIL di wilayah tersebut juga telah diserang sejak pasukan Israel melancarkan serangan darat di Lebanon selatan pada awal Oktober, yang menuai kecaman dari seluruh dunia.
UNIFIL dibentuk pada tahun 1978 sebagai kekuatan sementara untuk memulihkan perdamaian di kawasan dan mengamankan penarikan Israel dari Lebanon. (semut)
Militer Israel mengeksekusi 28 warga Gaza lagi, jumlah korban tewas meningkat menjadi 43.700
Setidaknya 28 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza dalam satu hari terakhir, sehingga jumlah korban tewas menjadi 43.764 orang sejak Oktober 2023.
VIVA.co.id
16 November 2024