Inilah solusi yang diajukan 3 wakil gubernur untuk mengatasi banjir di Jakarta

Senin, 18 November 2024 – 04:22 WIB

Jakarta – Debat ketiga Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta digelar pada Minggu, 17 November 2024. Pengelolaan banjir menjadi salah satu sub-topik yang dibahas dalam perdebatan tersebut.

Baca juga:

Kontestasi Pilkada Bojonegoro, pasangan Vahono-Nurul lebih mempersiapkan diri dengan data dan visi yang jelas

Sejumlah kebijakan diajukan ketiga calon Wakil Gubernur DKI Jakarta (cawagub) untuk mengatasi banjir di Jakarta. Mulai dari pembangunan tampungan air, pengambilan konsep beton porous, hingga normalisasi sungai.

Wakil Gubernur Suswono Nomor 1 mengatakan, duo Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) akan membangun waduk dan sumur hisap untuk mengatasi permasalahan banjir.

Baca juga:

6 Desa Terdampak Letusan Gunung Levotobi Akan Direlokasi, Ini Alasannya

Intensitas hujan dan banjir tampak di beberapa wilayah Jakarta. (Foto)

“Saya kira sebelumnya kebutuhan untuk membangun bendungan atau waduk ini cukup besar untuk mencegah air mengalir langsung ke Jakarta,” ujarnya.

Baca juga:

Perselisihan Sengit Ridwon Kamil dengan Dharma Pongrekun soal Teras Cihampelas

Pasangan ini juga akan membangun sumur resapan dan biopori agar air tanah Jakarta juga meningkat.

Dan di hilir akan dibangun tanggul laut yang sangat besar. Saya kira ini adalah paket solusi tersendiri, Insya Allah Jakarta bebas banjir, kata Suswono.

Menurut mantan Menteri Pertanian ini, permasalahan banjir perlu ditangani dengan baik, sebab menurut data BPBD DKI tahun 2024, potensi kerugian akibat banjir 2 mencapai Rp 1 triliun.

Sementara itu, calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Kun Wardana telah melontarkan konsep sistem beton permeabel untuk bantuan banjir di Jakarta.

Konsep ini memungkinkan lubang beton menerima 600 liter air per meter persegi per menit.

Selain sistem beton porous, pasangan Dharma Pongrekun juga mengusulkan pembangunan pipi monyet dan solusi banjir lainnya untuk mengatasi banjir akibat curah hujan yang tinggi.

“Untuk curah hujan di Jakarta, kita akan menerapkan sistem pengendalian air terpadu, kemudian kita akan melakukan normalisasi daerah aliran sungai,” ujarnya.

Khusus untuk banjir surat, Kun berkoordinasi dengan pemerintah daerah di hulu untuk menanganinya.

“Untuk permasalahan pasca banjir, kita perlu berkoordinasi dan berkomunikasi aktif dengan pemerintah daerah di hulu seperti Bogor dalam mengatur aliran air. Kemudian kita juga akan memperbaiki tata guna lahan di sana,” ujarnya.

Sementara itu, Calon Wakil Gubernur Nomor Urut 3 Rano Karno (Bang Doel) mengatakan, pembangunan waduk dan normalisasi sungai penting untuk mengatasi banjir yang masih terjadi di kota ini.

“Saya sependapat (dengan Kun) unsur banjir di Jakarta hanya ada tiga, yang pertama banjir langsung. Makanya sangat perlu dibangun waduk untuk meredam debit air yang masuk ke Jakarta,” ujarnya. (Di antara)

Halaman berikutnya

Menurut mantan Menteri Pertanian ini, permasalahan banjir perlu ditangani dengan baik, sebab menurut data BPBD DKI tahun 2024, potensi kerugian akibat banjir 2 mencapai Rp 1 triliun.

Halaman berikutnya



Sumber