Kontestasi Pilkada Bojonegoro, pasangan Vahono-Nurul lebih mempersiapkan diri dengan data dan visi yang jelas

Senin, 18 November 2024 – 03:48 WIB

Jakarta – Peserta pasangan calon Bupati-Bupati mengikuti debat publik final Pilka Bupati Bojonegoro 2024 pada Minggu, 18 November 2024, di Aula Hotel Timur. Dari penampilan debat, pasangan calon atau pasangan calon nomor urut 2 Satyo Vahono – Nurul Aziza tampak lebih unggul.

Baca juga:

Perselisihan Sengit Ridwon Kamil dengan Dharma Pongrekun soal Teras Cihampelas

Pengamat politik Citra Institute Efriza Vahono-Nurul menilai keduanya lebih siap menghadapi tantangan pembangunan di Bojonegoro. Menurut dia, kedua calon pemimpin tersebut tidak hanya sekedar bicara soal janji, tapi juga sangat memahami permasalahan yang ada.

“Pak Vahono dan Bu Nurul benar-benar sudah menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin. “Mereka tidak sekedar bicara janji, mereka punya informasi di balik visi dan misinya,” kata Efriza, Minggu, 17 November 2024.

Baca juga:

Tutup diskusi, Dharma: Kang Emil, Jabar miskin karena pandemi

Efreeza mengatakan, pasangan Vahono-Nurul juga berhasil mencuri perhatian karena mengutarakan ide-idenya yang mendalam dan terukur. Mereka juga dianggap menawarkan solusi spesifik untuk berbagai masalah.

Bupati Bojonegoro Setyo Vahono-Nurul Azizah.

Baca juga:

Kun Vardana Ungkap Solusi Atasi Banjir Jakarta, Gunakan Kecerdasan Buatan di Waduk Air

Menurut dia, permasalahan ini juga terkait dengan permasalahan kemiskinan dan ketimpangan pembangunan di Bojoengoro.

Namun kekhawatiran muncul ketika isu reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi diangkat ke permukaan. Tanpa ragu, Calon Vahono-Nurul menyatakan komitmennya untuk membersihkan pemerintah dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KN).

“Gagasan yang dikembangkan oleh Bapak Vahono dan Ibu Nurul sangat mendalam, terukur, dan menawarkan solusi konkrit terhadap berbagai tantangan, khususnya kesenjangan pemerataan pembangunan dan birokrasi pemerintahan,” jelas Efriza.

Di awal diskusi, pasangan pakar dan pejabat nomor 2 itu langsung memaparkan visi dan programnya. Mulai dari infrastruktur hingga pemberdayaan ekonomi, jelas Wahono-Nurul.

Sementara itu, ketika terus-menerus ditanyai oleh Vahono-Nurul tentang dasar hukum dan tujuan program Klunting yang mereka mulai, ia menilai pasangan #1 itu sedang sibuk menambal celah. Paslon Tegu-Farida tampak tak mampu menjawab dengan gamblang pertanyaan paslon Wahono-Nurul.

“Respon paslon 1-Teguh-Farida terkesan biasa saja. Momen ini membuktikan siapa yang nyali dan siapa yang hanya menjual janji, kata Efriza.

Halaman berikutnya

“Gagasan yang dikembangkan oleh Bapak Vahono dan Ibu Nurul sangat mendalam, terukur, dan menawarkan solusi konkrit terhadap berbagai tantangan, khususnya kesenjangan pemerataan pembangunan dan birokrasi pemerintahan,” jelas Efriza.

Aquabike 2024 Sukses, Menpora: Minat terhadap kejuaraan internasional ini semakin meningkat



Sumber