Minggu, 17 November 2024 – 23:30 WIB
Halo VIVA – Bau busuk campur tangan pemerintah pada Pilkada 2024 mendorong tindakan serius dari Persatuan Mahasiswa Kabupaten Kudus. Mereka mengumumkan secara resmi komitmennya dalam membela demokrasi dalam acara yang digelar di Basecamp Ormada, Jl. Jenderal Sudirman, Desa Dersalam, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Baca juga:
Profesor Ikror: Tanpa keberanian rakyat, tidak akan ada perubahan terhadap masuknya pejabat di Pilkada Sumut.
Aliansi yang dipimpin mahasiswa IAIN Kudus Hendika Muhoyyar ini akan terus mencermati potensi pelanggaran, terutama intervensi aparat keamanan.
Langkah itu dilakukan setelah investigasi Tempo bertajuk “Tangan Polisi di Pilkada” mengungkap berbagai dugaan keterlibatan polisi dalam sejumlah kontestasi politik di Indonesia.
Baca juga:
RK Pamerkan Bendungan Ciawi untuk Atasi Banjir Jakarta, Dharma Pongrekun: Saya Harap Proyeknya Tidak Gagal
Jawa Tengah disebut-sebut merupakan wilayah strategis yang berpotensi intervensi besar-besaran, apalagi beberapa calon sudah berpengalaman di bidang keamanan.
Baca juga:
Kun Vardana Ungkap Solusi Atasi Banjir Jakarta, Gunakan Kecerdasan Buatan di Waduk Air
Kemungkinan adanya campur tangan lembaga ini dalam Pilkada tidak bisa diabaikan. Sebagai mahasiswa, kami merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menjamin berjalannya demokrasi secara jujur dan adil, kata Hendika kepada wartawan, Minggu, 17 November 2p24.
Ia menyatakan, Persatuan Mahasiswa Kudus akan berupaya menggandeng pemangku kepentingan dalam pemilu agar Pilka berjalan tanpa manipulasi. Mereka juga mengimbau masyarakat berani melaporkan penipuan yang melibatkan TNI atau Polri.
Aliansi ini berjanji tidak hanya sekedar berbicara, namun melaporkan dugaan pelanggaran apa pun kepada industri kriminal.
“Kami tidak segan-segan membawa temuan ini ke ranah pidana demi menjaga semangat demokrasi,” kata Hendika.
Gerakan ini diharapkan menjadi simbol kebangkitan mahasiswa untuk menjaga demokrasi yang bersih dan berkeadilan.
“Dari Yerusalem kami siap berkontribusi dalam pelestarian semangat demokrasi di Jawa Tengah,” pungkas Hendika.
Halaman berikutnya
Aliansi ini berjanji tidak hanya sekedar berbicara, namun melaporkan dugaan pelanggaran apa pun kepada industri kriminal.