Jakarta – PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) meluncurkan pusat QRIS UMKM di Surakarta, Jawa Tengah. Pusat ini akan berperan sebagai pusat edukasi dan pengamanan solusi QRIS bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, serta menjadi pusat Netzme wilayah Jawa Tengah untuk berkolaborasi dengan lebih banyak pemangku kepentingan dalam pengembangan dan pemberdayaan UMKM.
Baca juga:
Dengan membekali peserta dengan keterampilan dan pengetahuan, BRI peduli terhadap pemberdayaan mantan pekerja migran Indonesia (PMI).
UMKM QRIS Center bermitra dengan Netzme untuk membantu pelaku UMKM memahami pentingnya keamanan dalam bertransaksi digital melalui berbagai program pelatihan, informasi dan edukasi yang bekerja sama dengan berbagai asosiasi UMKM untuk lebih memberdayakan UMKM khususnya dengan solusi perlindungan usaha. Risiko penipuan QRIS.
Direktur Pelaksana (CEO) PT Netzme Kreasi Indonesia, Vicki G Saputra mengatakan digitalisasi berkembang sangat pesat di Jawa Tengah dan Netzme hadir untuk mendukung pemerintah daerah, regulator, dan organisasi pendukung UMKM. pihak yang berkepentingan lainnya, sehingga badan usaha dapat memanfaatkan QRIS dengan lebih baik dalam pengembangan usahanya.
Baca juga:
Konten Ayu Ting Ting yang Viral Diborong UKM, Netizen Sentil Raffi Ahmed, Kenapa?
“Kami ingin memastikan pelaku usaha kecil dan menengah dapat menikmati manfaat QRIS tanpa khawatir akan risiko penipuan yang semakin marak akhir-akhir ini. Dengan solusi yang kami tawarkan, kami berharap UMKM semakin yakin akan keberlanjutan usahanya. pemanfaatan pengembangan QRIS dalam bisnisnya,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu, 17 November 2024.
Baca juga:
BTN UPN memfasilitasi kesempatan magang bagi veteran perbankan Yogyakarta
Vicky juga menyoroti QRIS Soundbox dari Netzme merupakan solusi teknologi terjangkau dan mudah digunakan yang dirancang khusus untuk kebutuhan UMKM.
“Dengan adanya teknologi ini, kami berharap ekonomi digital di Jawa Tengah akan terus tumbuh. “Kami juga optimis QRIS Soundbox Netzme akan menjadi mainstream solution bagi UMKM,” ujarnya.
Kepala Manajemen Internal Bank Indonesia (BI) Kota Solo (KpW) Hapsari mengatakan, pihaknya mengucapkan selamat atas peluncuran Hub QRIS UMKM Solo dan menyatakan sukses. Hal ini diharapkan dapat mendukung pelaku UMKM dalam beradaptasi dengan transformasi digital.
“Inisiatif ini mencerminkan sinergi antara Bank Indonesia dan penyedia layanan pembayaran untuk mendorong percepatan digitalisasi. Kemitraan ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan dan inklusi digital di masyarakat, serta memperkuat daya saing usaha kecil dan menengah secara nasional dan global. “Selanjutnya, UMKM QRIS Center dapat menjadi sumber inspirasi inovasi dan kerja sama di bidang perekonomian, serta memperkuat stabilitas perekonomian dalam menghadapi tantangan global di era digital,” kata Hapsari.
Berdasarkan data Bank Indonesia dan laporan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) tahun 2024, penggunaan QRIS di Jawa Tengah terus tumbuh dan menunjukkan pertumbuhan adopsi QRIS yang pesat, sehingga menjadi provinsi dengan jumlah pengguna QRIS terbanyak ketiga di Indonesia. .
Pada Agustus 2024, menurut Bank Indonesia, volume transaksi QRIS meningkat 217,33% year-on-year dan jumlah merchant QRIS mencapai 33,77 juta.
Namun, perkembangan ini disertai dengan masalah keamanan, khususnya teknik penipuan tangkapan layar penipuan transaksi dan perubahan kode QRIS yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab sehingga merugikan konsumen dan usaha kecil menengah.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan UMKM Dinas Koperasi UKM Industri Surakarta Rini Indriani dengan kehadiran Netzme fokus pada pemanfaatan platform digital untuk meningkatkan transaksi dan keamanan sebagai platform pengembangan UKM di Solo.
UMKM juga bisa memahami pentingnya hal ini pembayaran digital dalam memfasilitasi transaksi bagi UKM dan mendorong mereka beradaptasi dengan dunia digital.
“Pada tahun 2023 diperkirakan jumlah usaha kecil dan menengah perseorangan mencapai 13.203 usaha kecil dan menengah, dan pada tahun 2024 meningkat menjadi 14.000 usaha kecil dan menengah. “Selanjutnya Solo memiliki sekitar 25 komunitas UMKM yang bisa berkolaborasi bersama di hub UMKM QRIS ini, yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan kenyamanan dan keamanan digital,” kata Rini.
Direktur Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Djamin Nainggolan menegaskan potensi pertumbuhan usaha kecil dan menengah di Indonesia masih besar dan penting untuk menggunakan teknologi pembayaran modern seperti QRIS untuk meningkatkan omzet usaha. menggunakan sistem pembayaran Indonesia untuk menciptakan sistem yang lebih cepat, mudah dan aman.
“Kami dari Asosiasi mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Netzme yang telah memberikan solusi melalui QRIS Soundbox khususnya bagi UMKM. Netzme merupakan alat yang aman dan memberikan kemudahan bagi UMKM untuk bertransaksi melalui QRIS,” kata Djamin.
QRIS Soundbox Netzme merupakan teknologi yang dirancang khusus untuk menerima notifikasi suara dan tampilan pecahan langsung ketika transaksi bukti pembayaran QRIS berhasil.
Dengan QRIS Soundbox, pedagang tidak perlu repot melakukan verifikasi transaksi melalui aplikasi bahkan meminta screenshot transaksi kepada nasabah, sehingga proses transaksi menjadi lebih praktis dan aman, serta memberikan kemudahan kepada nasabah.
QRIS Center UMKM ini juga terbuka bagi berbagai institusi usaha yang ingin bermitra dengan Netzme dalam kemitraan strategis (B2B) untuk semakin memperkuat ekosistem digital UMKM di Jawa Tengah.
Halaman berikutnya
Kepala Manajemen Internal Bank Indonesia (BI) Kota Solo (KpW) Hapsari mengatakan, pihaknya mengucapkan selamat atas peluncuran Hub QRIS UMKM Solo dan menyatakan sukses. Hal ini diharapkan dapat mendukung pelaku UMKM dalam beradaptasi dengan transformasi digital.