Pramono: Mendirikan desa bukan berarti menghancurkannya

Minggu, 17 November 2024 – 20:08 WIB

Jakarta – Calon Gubernur Nomor Urut 3 Pramono Anung DKI turut menyinggung persoalan tata kota di wilayah Jakarta. Ia menjelaskan, berdirinya kota sebenarnya bukanlah penghancuran pedesaan.

Baca juga:

Pramono Anung: Langit yang tidak tercemar, sanitasi yang bersih, dan lingkungan yang asri adalah hak warga Jakarta

Hal itu diumumkan pada Minggu, 17 November 2024 saat ia mengumumkan visi dan misinya pada debat terakhir.

“Bagi saya dan Bang Doel, menata desa bukan sekedar menata lalu menghancurkannya,” kata Pramono Anung saat penutupan argumentasi di Hotel Sultan Jakarta.

Baca juga:

Pramono sebelum debat terakhir: Kami tidak menjanjikan hal yang mustahil

Pasangan cagub dan cawagub Jakarta #3, Pramono Anung-Rano Karno

Pramono mengatakan desa tidak perlu dihancurkan. Pasalnya, warga desa hanya bisa mencari makan di lingkungan tersebut.

Baca juga:

Dharma-Kun mengklaim menjelaskan perbedaan antara perubahan iklim dan perubahan iklim dalam argumen penutup

Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) Indonesia mengakui bahwa Jakarta perlu memperbaiki tata kota. Salah satunya dengan menyediakan perumahan terjangkau bagi masyarakat dan menempatkannya di atas tanah milik BUMD.

“Selain mendirikan kampung, kami juga memutuskan untuk menyediakan hunian terjangkau bagi warga untuk ditempatkan di tanah milik BUMD atau Pemprov DKI,” ujarnya.

Seperti diketahui, KPU DKI Jakarta mengambil topik debat terakhir yaitu Lingkungan Perkotaan dan Ruang Hidup. Debat terakhir akan memiliki enam sub-topik.

Ridwan Kamil-Suswono, debat ketiga calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.

Ada Kawasan Kumuh Mirip Kamp Pengungsi, Ridwan Kamil Janjikan Rp 100 Juta untuk Perbaikan Rumah

Calon Gubernur Nomor Urut 1 DKI Jakarta Ridwan Komil menyebut Jakarta telah menumpuk ketidakadilan tata ruang.

img_title

VIVA.co.id

17 November 2024



Sumber