Program ini mempunyai dampak yang lebih luas

Minggu, 17 November 2024 – 18:07 WIB

Jakarta – Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, melalui program Akses Digital, bekerja sama dengan mitra pelaksana lokal, BerdayaBareng, menyelenggarakan pelatihan literasi digital dan keuangan putaran ketiga bagi perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas di tiga wilayah baru di Indonesia Timur.

Baca juga:

Seniman Papua membawa pesan lingkungan hidup pada Jakarta Biennale 2024

Ketiga wilayah tersebut adalah Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Diluncurkan pada tahun 2022, program ini bertujuan untuk menciptakan komunitas digital dan kreatif yang inklusif di Indonesia Timur dengan meningkatkan keterampilan digital dan akses teknologi bagi kelompok marginal.

Baca juga:

Simak perbincangan Eric Tahir dengan CEO NVIDIA Jensen Huang tentang ekosistem AI di Indonesia.

Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Matthew Downing mengakui pentingnya peran akses dan literasi digital dalam memberdayakan kelompok marginal dan rangkaian pelatihan Digital Access merupakan kelanjutan dari upaya menjembatani kesenjangan digital di Indonesia Timur selama ini.

“Saya berharap kemitraan ini dapat memperkuat masa depan yang inklusif secara digital,” ujarnya. Sementara itu, Pratiwi Hamdhana AM, pendiri BerdayaBareng, mengatakan program Akses Digital memberikan dampak yang lebih luas.

Baca juga:

Logistik yang andal untuk pengusaha lokal

Ilustrasi karya seni digital.

Program ini mempunyai dampak yang lebih luas

Ilustrasi karya seni digital.

“Dengan memperluas program ke NTT, NTB, dan Sulawesi Tengah, kita dapat menciptakan ekosistem digital yang memberdayakan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas untuk berpartisipasi aktif dalam ekonomi digital,” ujarnya.

Tahap sebelumnya menjangkau wilayah lain di Indonesia Timur antara lain Makassar, Gowa, Maros, Manado, Kendari, Balikpapan, dan Samarinda. Tahap ketiga ini akan melibatkan 10 fasilitator lokal dan 500 peserta yang mengikuti pelatihan online pada Oktober 2024.

Pelatihan meliputi literasi digital dasar, pengembangan kreativitas dan komunikasi efektif. Program ini akan berlanjut pada 11-15 November 2024 dengan sesi tatap muka yang berfokus pada literasi digital dan keuangan tingkat menengah.

Yang membedakan fase ini dengan fase sebelumnya adalah pendekatan pentahelix yang melibatkan aparatur sipil negara dari tiga provinsi yakni NTB, NTT, dan Sulawesi Tengah (ASN) dalam pelatihan. Partisipasi mereka diharapkan dapat mendukung perubahan sistemik yang berkelanjutan dan menjembatani inisiatif transformasi digital antara pemerintah dan masyarakat.

Halaman berikutnya

Tahap sebelumnya menjangkau wilayah lain di Indonesia Timur antara lain Makassar, Gowa, Maros, Manado, Kendari, Balikpapan, dan Samarinda. Tahap ketiga ini akan melibatkan 10 fasilitator lokal dan 500 peserta yang mengikuti pelatihan online pada Oktober 2024.

Halaman berikutnya



Sumber