Minggu, 17 November 2024 – 22:45 WIB
Jakarta – Calon gubernur nomor urut 2 Dharma Pongrekun mengkritik keras pengelolaan proyek di Indonesia. Menurutnya, banyak proyek yang dibuat bukan atas dasar kebutuhan masyarakat yang sebenarnya, melainkan untuk kepentingan pihak tertentu.
Baca juga:
Kun Vardana Ungkap Solusi Atasi Banjir Jakarta, Gunakan Kecerdasan Buatan di Waduk Air
Hal ini menanggapi pernyataan Dharma Pongrekun Ridwan Komil yang menyebut pembangunan bendungan Sukamahi dan Ciawi merupakan “hadiah” dari Jawa Barat untuk mengurangi banjir di Jakarta.
“Saya berharap kalau dicek dalam proses pengelolaan proyek, tidak boleh ada korupsi. Saya mantan penyidik, saya paham betul kalau proyek sering kali ada perhitungan-perhitungan. Mulai dari mesin, alat, dan sebagainya,” kata Dharma. Debat ketiga Pilgub Jakarta pada Minggu, 17 November 2024 di Hotel Sultan.
Baca juga:
Ridwan Kamil Soal Bendungan Sukamahi dan Ciawi: Saya Akan Bantu Jakarta Kurangi Banjir
“Semakin banyak proyek, semakin banyak komisinya, kita sama-sama tahu kalau proyeknya benar-benar clear dan clean,” ujarnya.
Ia menekankan, proyek pembangunan tidak boleh dirancang untuk memenuhi kepentingan pribadi atau bisnis, tetapi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Baca juga:
Todung kepada Kapolri: Saya meminta polisi tetap netral dalam pilkada
Dharma juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan proyek untuk menghindari penyimpangan.
Lebih lanjut, mantan Wakil Kepala BSSN ini angkat bicara mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian khususnya di Jawa Barat, dimana menurutnya angka kemiskinan meningkat sejak pandemi.
“Sejak pandemi Covid-19, Jabar menjadi salah satu provinsi termiskin. Jangan sampai proyek-proyek yang berjalan hanya menjadi formalitas belaka tanpa adanya seleksi dan pemanfaatan yang tepat,” ujarnya.
Sebelumnya, Ridwan Kamil memaparkan kontribusinya dalam mitigasi banjir di Jakarta semasa menjabat Gubernur Jawa Barat.
Menurut Ridwon, selama menjabat, ia membantu proses pembebasan lahan dari Jakarta Selatan untuk membangun dua bendungan, Ciawi dan Sukamahi, sebagai upaya mitigasi banjir.
Dharma memuji langkah tersebut namun menekankan bahwa semua proyek di tingkat lokal dan nasional harus bebas dari kepentingan pribadi dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas.
Halaman berikutnya
“Sejak pandemi Covid-19, Jabar menjadi salah satu provinsi termiskin. Jangan sampai proyek-proyek yang berjalan hanya menjadi formalitas belaka tanpa adanya seleksi dan pemanfaatan yang tepat,” ujarnya.