Senin, 18 November 2024 – 14:42 WIB
VIVA – Apakah kamu sering menggunakannya? perawatan kulit tanpa memeriksa komposisinya? Banyak orang yang tertarik dengan produk tersebut perawatan kulit yang menjanjikan kulit sehat dan bersinarnamun mereka tidak mengetahui tentang bahaya beberapa bahan yang ada di dalamnya.
Baca juga:
Bisakah perempuan mengembangkan teknologi? Mari kita pahami bersama
Beberapa bahan tersebut dapat menyebabkan iritasi, alergi, dan bahkan risiko kesehatan yang lebih serius dalam jangka panjang! Alih-alih memiliki kulit yang sehat, manfaatkanlah perawatan kulit dengan bahan-bahan berbahaya yang justru dapat membahayakan kulit anda.
Agar kulit tetap sehat dan terhindar dari efek negatif perawatan kulitNah, yuk kenali 7 bahan berbahaya berikut ini dan selalu cek komposisinya perawatan kulit sebelum membeli atau menggunakannya.
Baca juga:
7 pelembab untuk menjaga kulit berminyak tetap lembab dan tidak lengket
1. Paraben
Baca juga:
Panduan Lengkap Membuat Sushi Tanpa Makisu: Cocok untuk Pemula
Paraben bahan pengawet sering digunakan dalam produk kecantikan seperti untuk merias wajah, riasan; untuk membuat, mengaturpelembab, Dan produk anti penuaanuntuk mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri.
Bahaya Paraben:
- Paraben dapat meniru hormon estrogen dalam tubuh, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
- Senyawa ini dapat diserap melalui kulit dan telah ditemukan pada jaringan tubuh, termasuk tumor payudara dalam beberapa penelitian.
- Paraben dapat mengganggu sistem endokrin, memengaruhi hormon, dan menyebabkan masalah reproduksi.
Hindari produk yang mengandung paraben metilparaben, etilparaben, propilparabenDan butilparaben. Cari produk berdasarkan label bebas paraben atau menggunakan produk yang menggunakan bahan pengawet alami seperti minyak atsiri atau ekstrak tumbuhan.
2. Aroma (parfum)
Aroma atau parfum campuran bahan kimia yang memberikan aroma pada suatu produk perawatan kulit. Meskipun seringkali membuat produk menjadi lebih menarik, wewangian dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Berbahaya Aroma:
- Pewangi sintetis dapat menyebabkan alergi, mengiritasi kulit, dan menyebabkan dermatitis.
- Bau tak sedap seringkali dikaitkan dengan gangguan pernapasan, sakit kepala, bahkan gangguan hormonal dalam tubuh.
- Beberapa komponen parfum Ini juga bersifat karsinogenik dan dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal.
Solusi: Pilih produk yang berlabel tidak diberi wewangian atau tidak berbau Alternatif lainnya adalah memilih produk yang menggunakan perasa alami dari bahan organik seperti ekstrak buah atau bunga.
3. Natrium lauril sulfat (SLS)
Natrium lauril sulfat (SLS) adalah materi pembersih yang menghasilkan itulah sebabnya pada produk seperti sabun, sampo, Dan pembersih wajah.
Risiko SLS:
- SLS dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan kekeringan, kemerahan, dan sesak.
- Pada beberapa orang, SLS menyebabkan jerawat atau meningkatkan sensitivitas kulit.
- Bahan ini juga dapat menghilangkan minyak alami yang dibutuhkan untuk menjaga kelembapan alami kulit.
Gunakan produk yang tidak mengandung SLS atau SLES (Natrium lauret sulfat). Pilih pembersih dengan bahan yang lebih lembut seperti kelapa-glukosida atau desil glukosida.
4. Triclosan
Triclosan dipertimbangkan komponen antimikroba sering digunakan dalam produk perawatan pribadi untuk membunuh bakteri.
Bahaya Triclosan:
- Hal ini dapat menyebabkan resistensi bakteri, yang membuat bakteri menjadi lebih kuat dan kebal terhadap antibiotik.
- Mengganggu hormon dalam tubuh, terutama hormon tiroid.
- Beberapa penelitian menunjukkan hal itu triclosan dapat menyebabkan gangguan kekebalan tubuh dan bahkan masalah otot dan jantung.
Pilih tanpa produk triclosan atau triklokarban. Anda bisa mencari sabun dan pembersih dengan bahan antimikroba alami, misalnya minyak pohon teh atau ekstrak lidah buaya.
5. Polietilen glikol (PASAK)
PEG adalah bahan kimia seperti yang digunakan dalam produk kosmetik pengental, emolien, Dan penentu untuk bahan lainnya.
Bahaya PEG:
- PEG dapat mengeringkan kulit, terutama kulit sensitif atau berjerawat.
- Ada juga risiko kontaminasi karsinogen selama produksi PEG.
- Mikroplastik PEG dalam produk menggosok Selain itu sulit terurai, mencemari lingkungan, dan mengancam ekosistem perairan.
Hindari dan pilih produk yang mengandung PEG menggosok atau produk eksfoliasi yang menggunakan bahan alami seperti biji aprikot atau bubuk kacang tanah.
6. Oksibenzon
Oksibenzon dipertimbangkan bahan kimia umum terjadi di krim matahari untuk melindungi kulit dari sinar UV.
Bahaya oksibenzon:
- Oksibenzon Dapat diserap melalui kulit dan diketahui mengganggu hormon dalam tubuh.
- Bahan ini telah dikaitkan dengan masalah reproduksi dan risiko alergi.
- Menurut penelitian, oksibenzon dapat memberikan dampak negatif terhadap ekosistem laut, khususnya terumbu karang.
Pilihlah tabir surya dengan kandungan mineral seperti seng oksida atau titanium dioksida lebih aman bagi kulit dan lingkungan. Hindari produk yang mengandung oksibenzonapalagi jika Anda sering melakukan aktivitas di luar ruangan.
7. Hidrokuinon
Hidrokuinon merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk mengatasi hiperpigmentasi atau mengurangi flek hitam pada kulit.
Berbahaya Hidrokuinon:
- Dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari.
- Hidrokuinon terkait dengan risiko karsinogenik serta efek samping jangka panjang seperti hiperpigmentasi parah atau okronosis (penggelapan kulit).
- Sejumlah negara, termasuk Jepang dan Australia, melarang penggunaannya dalam produk kecantikan.
Pilih bahan pemutih alami seperti niacinamide, vitamin C, atau ekstrak licorice lebih aman dan lembut di kulit.
Menjaga kesehatan kulit bukan hanya sekedar mencari produk yang memberikan hasil cepat, namun juga memilih bahan-bahan yang aman dan bermanfaat bagi kesehatan jangka panjang. Baca label dan bahan pada setiap produk perawatan kulit yang Anda gunakan.
Dengan menghindari bahan-bahan berbahaya tersebut, Anda bisa menjaga kulit tetap sehat, cantik, dan aman dari efek samping berbahaya!
Cara Mudah Mengecilkan Pori-pori Wajah Terbuka, Jaga Kesehatan Kulit!
Pori-pori yang tersumbat tidak hanya menimbulkan komedo hitam dan putih saja, namun jika dibiarkan bisa menjadi awal munculnya masalah kulit lainnya seperti jerawat.
VIVA.co.id
18 November 2024