Senin, 18 November 2024 – 15.46 WIB
VIVA – Wakil Menteri Dalam Negeri (Vamendagri) Ribka Haluk kembali menegaskan risiko stunting dan gizi buruk pada anak dan ibu hamil. Menurutnya, pertumbuhan tinggi badan dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan, terutama pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan Intelligence Quotient (IQ).
Baca juga:
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya meminta Pemerintah Provinsi Gorontalo menjaga stabilitas politik dan keamanan menjelang Pilkada Serentak 2024.
“Menurut penelitian yang ada, anak stunting memiliki rata-rata IQ 11 poin lebih rendah dibandingkan anak gizi baik,” ujarnya kepada Sekolah Dasar (SD) YPPGI Napua, Kabupaten Jayawijaya, Gunung Papua saat berkunjung, Senin (18/11). /2024). Kunjungan ini merupakan rangkaian perjalanan kerja (kunker) Ribka ke pegunungan Papua.
Baca juga:
Kunjungan kerja ke Papua Tengah, Wamendagri Rebeka 4 berbicara mengenai perkembangan tata kelola pemerintahan di DOB
Rebekah pun meminta semua pihak memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. Hal ini untuk mencegah dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Indonesia masih sebesar 21,5 persen, sedangkan prevalensi kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil sebesar 16,9 persen. KEK merupakan suatu kondisi kekurangan energi jangka panjang pada ibu hamil yang dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi ibu dan janin. Jadi, masalah ini memerlukan penanganan yang serius.
Baca juga:
Ibu Pertama Kali Pasti Connect, Influencer Ini Berbagi Pengalaman Membedakan MPASI Bayi Pertama dan Kedua
“Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menghambat upaya kita untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan sekaligus memperburuk keadaan. [kondisi] Sosial ekonomi masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi Gunung Papua,” ujarnya.
Terkait hal tersebut, Rebekah juga menekankan pentingnya program Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, sejahtera, adil dan makmur. Program ini memuat delapan cita-cita dasar yang ingin dilaksanakan oleh seluruh pemerintah daerah (Pemda) dari Sabang hingga Merauke.
“Visi ini fokus pada delapan gagasan inti, yang mencakup sumber daya manusia unggul, pemerataan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, serta ketahanan pangan dan energi yang kuat,” ujarnya.
Salah satu poin Asta Cita adalah memberikan makanan gratis kepada anak-anak, ibu hamil, dan kelompok rentan. Ia berharap program makan bergizi gratis ini dapat mempercepat akses terhadap layanan dasar dan mendukung pengembangan sumber daya manusia yang tinggi dan berdaya saing.
“Program Asta Cita harusnya menjadi program strategis nasional, harus diperbaiki [dalam perencanaan di masing-masing Pemda]”, katanya.
Dalam kunjungannya, Rebekah juga membagikan makanan bergizi gratis kepada seluruh siswa di SD YPPGI Napua yang berada di dataran tinggi Papua. Ia pun berharap gizi dan kesehatan anak-anak di wilayahnya semakin membaik melalui program ini. Dengan demikian, visi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud.
Halaman berikutnya
“Visi ini fokus pada delapan gagasan inti, yang mencakup sumber daya manusia unggul, pemerataan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, serta ketahanan pangan dan energi yang kuat,” ujarnya.