Selasa, 19 November 2024 – 06:46 WIB
Sedangkan VIVA – Kepolisian Resor Tapanuli Selatan (Tapsel) menangkap tiga kepala desa atau kepala desa di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara. Tiga kepala desa ditangkap karena bermain trik.
Baca juga:
KORMI dukung SDM tingkat tinggi Sumut, 60 pegiat kunci olahraga menerima Asih Jimat
Ketiga Kepala Desa yang masing-masing berinisial MSN (38) yang ditangkap polisi merupakan Kepala Desa Pagaran Julu I, Dolok, Kabupaten Paluta. SR (33), Kepala Desa Silogo-logo, Kecamatan Dolok, Kabupaten Paluta.
Kemudian, AAR (51) merupakan Kepala Desa Binanga Gombot, Desa Binanga Gombot, Kabupaten Paluta, Kecamatan Dolok. Ketiga kepala desa tersebut ditangkap pada Jumat malam, 15 November 2024 pukul 17.40 WIB di Desa Pijorkoling, Dolok, Kabupaten Paluta, saat sedang bermain judi keterampilan.
Baca juga:
Kasus Bupati dan Kepala Desa pendukung Bobby-Suriah dinaikkan statusnya menjadi tindak pidana pemilu.
Selain tiga kepala desa, polisi juga menangkap tiga pria yang masing-masing berinisial PHR (40), SH (45), dan MR (38) yang bekerja sebagai petani. Mereka merupakan warga Desa Pijorkoling, Dolok, Kabupaten Paluta.
Baca juga:
Dilaporkan Edy Rahmayadi, Pj Bupati Tapsel, Bavaslu, melakukan intimidasi terhadap sutradara hingga memilih Bobby Nasution.
Kepala Humas (Kasi) Polres Tapsel AKP. Maria Marpaung mengatakan, kasus tersebut berdasarkan laporan masyarakat yang mengkhawatirkan adanya tempat perjudian di lokasi kecelakaan atau di lokasi penangkapan.
Tim Intelkam Polsek Tapsel Fish-Icahn dan Ludo King menangkap seorang oknum yang kedapatan berjudi, kata Maria saat dikonfirmasi VIVA, Senin, 18 November 2024.
Selain menjamin keselamatan para penjudi, polisi juga menyita barang bukti berupa meja mesin slot speed jenis ikan beserta koin 1 keping. Disita juga uang tunai Rp 150.000 dan beberapa telepon seluler serta barang bukti lainnya.
Selanjutnya tersangka beserta barang bukti dibawa ke Mapolsek Tapsel untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, kata Maria.
Todung Mulya Lubis mengingatkan polisi untuk menjaga netralitas pada Pilkada 2024 dan menyinggung gaji polisi dari pajak rakyat.
Praktisi hukum senior Todung Mulya Lubis meminta Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo dan jajaran Polri menjaga netralitas pada Pilkada 2024.
VIVA.co.id
18 November 2024