Fakta menarik tentang bisnis Victoria’s Secret, bintang peragaan busana, dan nasib tragis sang pendiri

Jakarta, VIVA- Peragaan busana Victoria’s Secret menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh para penggiat dan pecinta fashion. Ternyata ada sejumlah fakta menarik di balik kesuksesannya menjadi pemasar pakaian dalam wanita.

Baca juga:

BFI Finance membukukan pendapatan Rp 1,1 triliun pada Q3 2024, digitalisasi didongkrak

Victoria’s Secret merupakan merek pakaian dalam (underwear) wanita yang memadukan konsep romantis yang kuat dengan unsur sensual dan mewah. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Amerika Serikat dengan kode VSCO ini menawarkan beragam produk, antara lain bra, celana dan pakaian dalam, pakaian dalam, pakaian tidur, pakaian olahraga, pakaian renang, bahkan parfum.

Merek terkemuka ini milik grup Victoria’s Secret & Co, yang mencakup merek Victoria’s Secret PINK dan Adore Me. Menurut situs resminya, Victoria’s Secret sudah memiliki lebih dari 1.350 toko ritel di 70 negara.

Baca juga:

Apakah ChatGPT tersedia? Keuntungan maksimal! Tips Bagi Freelancer Naik Kelas

Saham VSCO diperdagangkan naik $37,55 atau 2,37% pada perdagangan tengah hari Selasa (19/11/2024), lapor Yahoo Finance. Kapitalisasi pasar (market capitalization) sebesar 2,95 miliar USD atau setara dengan Rp 46,76 triliun (perkiraan kurs Rp 15.853,39).

Baca juga:

Bisakah Anda menjadi kaya dari bisnis ini? Coba Bisnis Jastip!

Berbeda dengan brand atau desainer fashion lainnya, Victoria’s Secret mengadakan peragaan busana tahunan yang sekaligus menjadi ajang presentasi koleksi terbarunya. Namun fashion show yang dibawakan oleh Victoria’s Secret ini semakin spesial karena para model yang dikenal dengan nama Victoria’s Secret Angels ini merupakan nama-nama besar.

Sebelum kita membahas siapa saja brand angelnya, berikut beberapa fakta menarik tentang naik turunnya bisnis Victoria’s Secret. Dari kisah bahagia hingga peristiwa malang yang menimpa pendiri brand ternama tersebut.

1. Berawal dari perasaan tidak nyaman

Cindy Pervola, Perwakilan Victoria's Secret AS

Cindy Pervola, Perwakilan Victoria’s Secret AS

Mengutip buta mode, Victoria’s Secret diciptakan atas kenyamanan Roy Raymond yang ingin membeli pakaian dalam sebagai hadiah untuk istrinya. Raymond merasa kikuk dan janggal berjalan menyusuri lorong sebuah toko pakaian dalam, bahkan para pramuniaga pun tidak bisa membantunya karena mereka hanya fokus melayani pelanggan wanita. Akhirnya Raymond meninggalkan toko tanpa membeli pakaian dalam apa pun.

Pengalaman tersebut menginspirasinya untuk membuka toko pakaian dalam dengan lingkungan yang lebih nyaman bagi setiap pelanggannya, termasuk pelanggan pria. Pada tahun 1997, Raymond mendirikan toko pertama di pinggiran kota San Francisco, cikal bakal Victoria’s Secret.

Menurut Fashionista, nama Victoria’s Secret terinspirasi dari Ratu Victoria. Raymond membayangkan merek tersebut menyerupai kamar tidur bergaya Victoria yang glamor.

2. Bahkan setelah setahun, bisnisnya berkembang pesat

Toko pakaian dalam itu ternyata laris manis. Penjualannya meningkat drastis, bahkan di tahun pertama ia mampu mendatangkan keuntungan sebesar 500 ribu dollar AS.

Faktor utama dibalik kesuksesan Victoria’s Secret di bawah kepemimpinan Raymond adalah pendekatannya yang unik. Raymond menawarkan pakaian dalam terbuka dengan aksen renda dimana dulu pakaian dalam lebih tertutup.

Pada tahun 1982, atau enam tahun kemudian, Raymond membuka enam toko. Ia juga meluncurkan katalog sebagai strategi penjualan yang populer saat itu. Victoria’s Secret berhasil mencatatkan pendapatan tahunan sebesar 6 juta dollar AS.

3. Hutang membunuh

Ilustrasi Hutang

Ilustrasi Hutang

Foto:

  • www.freepik.com/free-vector

Seperti halnya bisnis pada umumnya, perjalanan Raymond dalam mengembangkan Victoria’s Secret tidak berjalan mulus. Diketahui, untuk membuka toko pertamanya, Raymond meminjam 40 ribu dolar AS dari kerabatnya untuk menjamin keyakinannya akan kesuksesan.

Pertumbuhan pendapatan yang pesat tidak menjamin kelancaran operasional bisnis. Pada tahun 1982, Raymond mengalami kesulitan keuangan, sehingga ia terpaksa menjual lima toko Victoria’s Secret kepada Leslie Wexner, pemilik perusahaan ritel L Brands, seharga $4 juta.

4. Victoria’s Secret terus berkembang setelah akuisisi

Berbeda dengan Raymond yang ingin menerapkan ide-ide tidak konvensional, Wexner adalah orang yang berorientasi bisnis. Melihat potensi yang ada pada merek tersebut, ia langsung mengubah konsep awal menjadi fokus pada “keinginan” wanita.

Gaya Eropa Raymond menjadi semakin populer, dan Wexner bahkan mengklaim bahwa toko tersebut terdaftar di London. Padahal Victoria’s Secret sebenarnya berlokasi di Ohio, AS.

Di bawah kepemimpinan Wexner, produk Victoria’s Secret mulai diposisikan sebagai pakaian dalam khusus dengan unsur kemewahan. Dengan bantuan manajer berpengalaman, Wexner memimpin Victoria’s Secret menuju pertumbuhan pesat, meskipun kapitalisasi pasar dan jumlah tokonya terus berkembang di seluruh dunia pada tahun-tahun berikutnya. Penjualan katalog semakin cepat, yang membuat pendapatan semakin tinggi.

Berkat kesuksesan Victoria’s Secret, Leslie Wexner yang berusia 87 tahun menjadi miliarder global. Pada tahun 2024, kekayaan Wexner akan menjadi $7,9 miliar.

5. Mulai mengadakan fashion show dan memperkenalkan konsep “Malaikat”.

Pada tahun 1995, Victoria’s Secret mengadakan peragaan busana pertamanya di Plaza Hotel di New York. Perusahaan kesulitan menemukan model yang tepat, karena industri pakaian dalam masih dianggap sebagai pekerjaan yang buruk pada saat itu.

Pada tahun 1998, Wexner memelopori konsep Victoria’s Secret Angels di peragaan busana, mengubah pandangan masyarakat terhadap pakaian dalam. Perubahan ini disambut dengan minat yang besar oleh para pemain di industri fashion.

“Mereka menyajikan ide yang sangat menarik bahwa pakaian dalam bisa menjadi fashion. Itu adalah cara untuk mengekspresikan diri. Dan ini jelas meningkatkan bisnis mereka dan merupakan strategi yang sangat efektif,” kata Chantal Fernandez, penulis The Cut.

Peragaan busana reguler Victoria’s Secret telah menjadi sangat populer di seluruh dunia. Bahkan menjadi tolak ukur kesuksesan para model internasional, karena berhasil menjadi bidadari dan tampil di peragaan busana Victoria’s Secret.

6. Sederet nama besar yang menjadi Bidadari Victoria’s Secret

Victoria’s Secret Fashion Show identik dengan sayap yang dikenakan para model untuk melambangkan bidadari. Apalagi nama-nama besar pun kian meramaikan peragaan busana tersebut.

Pelanggan tetap Angels yang tampil di runway termasuk Adriana Lima, Tyra Banks, Heidi Klum, Gisele Bündchen, Alessandra Ambrosio, Doutsen Kroes dan Candice Swanepoel. Angel sering menduduki puncak daftar model dengan bayaran tertinggi versi majalah Forbes.

Setelah jeda enam tahun, Victoria’s Secret Fashion Show akan kembali hadir pada tahun 2024. Tentu saja supermodel dan sederet bintang luar biasa siap menjamu para tamu.

Lisa, Tyla, dan Cher BLACKPINK tampil memukau di peragaan busana tersebut. Gigi Hadid sukses besar sebagai model pembuka, dan Tyra Banks, Adriana Lima, dan Ashley Graham juga ikut menari di acara tahunan tersebut.

7. Akhir tragis Raymond, perceraian dan keputusan bunuh diri

Setelah lima toko Raymond dibeli oleh Wexner, hidupnya mengalami perubahan drastis dan jauh dari kata sejahtera. Pada tahun 1984, ia mencoba membuat brand baru yaitu “My Child’s Destiny” yang menjual produk khusus untuk anak-anak.

Sayangnya, bisnis baru Raymond hanya bertahan dua tahun dan akhirnya bangkrut pada tahun 1986. Pendiri Victoria’s Secret juga mengalami perceraian dan menghadapi kesulitan keuangan. Hingga pada tahun 1993, Raymond mengakhiri hidupnya dengan melompat dari Jembatan Golden Gate karena kurang berhasil.

Halaman berikutnya

1. Berawal dari perasaan tidak nyaman

Halaman berikutnya



Sumber