Senin, 18 November 2024 – 16.59 WIB
Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (MOP) akan menghentikan sementara sejumlah proyek infrastruktur besar karena alokasi di luar anggaran Kementerian Keuangan.
Baca juga:
Menkumham menyebut Jakarta masih ibu kota NKRI, namun Keppres tidak ditanda tangani oleh Prabowo
Menteri Pekerjaan Umum Dodi Hanggodo mengatakan proyek infrastruktur besar yang tertunda adalah proyek bendungan yang membutuhkan dana besar.
“Kita bisa menghentikan sementara perubahan fisik besar seperti pembangunan bendungan,” kata Dodi di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Jakarta, Senin, 18 November 2024.
Baca juga:
Diplomasi “Peci Hitam” Prabowo di KTT APEC dan G20 ala Bung Karno
Diakui Dodi, keputusan tersebut merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto karena kendala anggaran yang minim. Apalagi, Dodi sendiri mengaku belum bisa memastikan kapan kelanjutan proyek infrastruktur besar yang tertunda akan bisa dipulihkan.
Baca juga:
Demi mewujudkan industrialisasi, Prabowo menggalakkan sinergi ekonomi RI-Brasil di sejumlah sektor strategis
Karena persoalannya terkait pendanaan, Dodi hanya bisa mengatakan nasib proyek infrastruktur yang mangkrak itu akan menunggu keputusan Kementerian Keuangan. “(Soal perpanjangan) ya sudah diberikan ke Menteri Keuangan,” kata Dodi.
Dia menjelaskan, pemerintah saat ini fokus mengoptimalkan seluruh infrastruktur yang ada untuk melaksanakan program Asta Cita Presiden Prabowo.
Misalnya saja dari segi keberlanjutan dan energi terkait dengan program strategis seperti swasembada air. Oleh karena itu, kata Dodi, optimalisasi 259 bendungan yang ada akan terus dilakukan.
“Dengan keterbatasan anggaran, yang kita miliki saat ini adalah mengoptimalkan Asta Cita Presiden Prabowo untuk mensukseskan khususnya di bidang ketahanan pangan, energi, dan air,” kata Dodi.
“Kami memaksimalkan apa yang kami miliki dan melakukan efisiensi untuk mendukung 110 persen ketahanan pangan, energi, dan air,” ujarnya.
Halaman berikutnya
Misalnya saja dari segi keberlanjutan dan energi terkait dengan program strategis seperti swasembada air. Oleh karena itu, kata Dodi, optimalisasi 259 bendungan yang ada akan terus dilakukan.