Senin, 18 November 2024 – 12:38 WIB
Rio de Janeiro, VIVA – Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyoroti banyak kesamaan antara Indonesia dan Brazil, mulai dari sumber daya alam hingga kesamaan visi strategis untuk masa depan.
Baca juga:
Di hadapan Sekjen PBB, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap energi terbarukan.
Hal itu disampaikan Kepala Negara dalam forum bisnis Indonesia-Brasil yang digelar di Istana Copacabana, Rio de Janeiro, Brasil, Minggu, 17 November. Para pemimpin dunia usaha kedua negara ambil bagian dalam forum tersebut.
Presiden Prabowo mengatakan, sebagai dua negara dengan jumlah penduduk besar dan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia dan Brazil mempunyai potensi besar untuk melakukan kerja sama ekonomi strategis, khususnya di bidang energi, industri, dan maritim.
Baca juga:
Kangen tanah air, Prabovo ingin segera pulang kampung
“Brasil sudah maju di bidangnya, sedangkan Indonesia berusaha mengejar ketertinggalannya melalui industrialisasi. Saya yakin kita bisa menjalin sinergi yang kuat dan hubungan yang saling menguntungkan,” kata Presiden.
Baca juga:
Demi mewujudkan industrialisasi, Prabowo menggalakkan sinergi ekonomi RI-Brasil di sejumlah sektor strategis
Beliau juga menyatakan dukungannya terhadap peran Brasil sebagai anggota utama BRICS dan mencatat bahwa pengaruh BRICS sebagai organisasi ekonomi di panggung dunia semakin meningkat.
Presiden menegaskan kembali komitmen Indonesia menjadi anggota BRICS sebagai bagian dari strategi memperkuat perekonomian nasional.
“Saya mengutus Menlu untuk menghadiri KTT BRICS di Kazan sehari setelah pembukaan kabinet saya. Indonesia ingin bergabung dengan Brazil dan anggota BRICS lainnya,” kata Presiden.
Selain itu, Presiden Prabovo menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai landasan utama pembangunan negara. Ia menyatakan minatnya untuk belajar dari keberhasilan program makanan gratis Brasil.
“Saya ingin belajar dari keberhasilan program Brasil. Saya instruksikan tim saya untuk menjalin kerja sama kedepannya dengan Duta Besar Brazil di Indonesia,” ujarnya.
Di bidang energi, Presiden Prabovo juga mencatat potensi kerja sama yang besar dalam pengembangan biofuel dan energi terbarukan.
Indonesia bertujuan untuk meningkatkan penggunaan biodiesel sebesar 50 persen pada tahun 2025, dengan menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku utamanya.
Presiden Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk menciptakan lingkungan bisnis yang positif dan terbuka bagi investasi asing.
Halaman berikutnya
“Saya mengutus Menlu untuk menghadiri KTT BRICS di Kazan sehari setelah pembukaan kabinet saya. Indonesia ingin bergabung dengan Brazil dan anggota BRICS lainnya,” kata Presiden.