Selasa, 19 November 2024 – 22:04 WIB
Jakarta – Hasil jajak pendapat terbaru Lembaga Penelitian Poltracking Indonesia menunjukkan elektabilitas calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro ke-2 Setyo Wahono-Nurul Azizah sudah mencapai 79,7 persen.
Baca juga:
Ada beberapa faktor yang akan menjadi pertimbangan agar Jounde-Kevin bisa menjadi pemenang Pilkada Minahasa Utara.
Elektabilitas tersebut unggul dibandingkan pasangan calon Tegu Haryono-Farida Hidayati Nomor Urut 01 yang memperoleh 13,4 persen suara pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 dalam simulasi pemungutan suara pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Menanggapi hasil survei tersebut, pengamat politik Igor Dirgantara menilai pasangan Vahono-Nurul berpeluang besar memenangkan Pilkada Bojonegoro 2024.
Baca juga:
Duel Intens “Star Wars” di Pilkada Jateng: 3 Lembaga Riset Ungkap Ketatnya Persaingan Andika Perkasa dan Ahmad Luthfi.
Melihat data pemilu yang mencapai hampir 80 persen, saya kira pasangan Vahono-Nurul pasti akan memenangkan Pilkada Bojonegoro. Angka ini sangat menyulitkan kompetitor, kata Igor dalam keterangannya Selasa, 19 November 2024.
Baca juga:
Dukungan terhadap Jokowi diperkirakan tidak akan mempengaruhi terpilihnya Ridwan Komil di Pilkada Jakarta.
Menurut Direktur Eksekutif Riset dan Survei Indonesia ini, pemilu kali ini juga tidak lepas dari sosok Wahono-Nurul yang menunjukkan pemimpin profesional dan berpengalaman. Keduanya, lanjutnya, memiliki visi yang jelas tentang masyarakat dan kesejahteraan Bojonegoro.
Kedekatan Vahono dan Ibu Nurul dengan masyarakat serta program pembangunan yang mereka tawarkan turut memperkuat posisi mereka, kata Igor.
Survei Poltracking Indonesia dilakukan di Kabupaten Bojonegoro pada 11-16 November 2024. 1000 responden mengikuti survei ini. margin kesalahan +/-3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.
Klaster survei secara proporsional akan menjangkau 28 kabupaten di wilayah Bojonegoro, berdasarkan angka Daftar Pemilih Tetap (DPT) tahun 2024. pengambilan sampel acak bertingkat bertingkat.
Halaman berikutnya
Survei Poltracking Indonesia dilakukan di Kabupaten Bojonegoro pada 11-16 November 2024. Survei ini mengambil sampel 1.000 responden dengan margin of error +/-3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.