Selasa, 19 November 2024 – 14:09 WIB
New York, VIVA- Industri otomotif saat ini sedang mengalami perubahan besar pada desain interior otomotif. Meskipun layar sentuh masih mendominasi, banyak produsen mobil mulai memikirkan kembali penggunaan kontrol fisik.
Baca juga:
Kebanyakan gratis di GJAW 2024
Hal ini terjadi ketika pengemudi mulai memahami pentingnya tombol fisik untuk keselamatan dan kenyamanan berkendara. Jadi apa yang menyebabkan perubahan ini?
Rachel Plotnick, seorang profesor di Indiana University Bloomington dan pakar teknologi tombol, telah lama mempelajari tren ini. Dia membahas sejarah psikologis dan budaya tombol fisik serta perannya dalam teknologi.
Baca juga:
Mobil buatan Indonesia semakin populer di luar negeri
Menurutnya, salah satu alasan utama kembalinya tombol fisik kelelahan layaratau kelelahan karena sering bersentuhan dengan layar.
Baca juga:
Pembelajaran dari insiden mengemudi pelajar yang melibatkan seks oral dan menewaskan seorang pejalan kaki
“Kita menghabiskan banyak waktu di depan layar untuk bekerja atau hiburan, dan itu bisa melelahkan. “Tombol fisik bisa menjadi cara untuk sedikit ‘melepaskan’ diri Anda dari teknologi,” ujarnya. mobil VIVA dari MobilSelasa, 19 November 2024.
Tombol memberikan pengalaman berbeda karena tidak selalu memerlukan fokus visual — pengguna dapat merasakan keberadaannya tanpa harus melihat, sehingga lebih aman saat berkendara.
Kritik ini sangat relevan pada mobil. Layar sentuh memerlukan perhatian visual, yang harus dihindari pengemudi.
Sebaliknya, kontrol fisik memungkinkan pengemudi mengontrol fitur-fitur kendaraan tanpa mengalihkan pandangan dari jalan. Menurut Plotnik, tombol fisik membatasi kemungkinan untuk membuat pengoperasian menjadi mudah dan intuitif.
Menanggapi keluhan konsumen, beberapa produsen mobil mulai mengembalikan tombol dan kenop fisik untuk fungsi penting seperti pengatur suhu dan volume. Misalnya saja Volkswagen yang bereksperimen dengan tombol sentuh, kini beralih ke tombol fisik karena lebih mudah digunakan.
Meski demikian, bukan berarti layar sentuh akan hilang sama sekali. Plotnik mengatakan tombol fisik dan layar sentuh sebenarnya bisa saling melengkapi.
“Orang-orang melewatkan tombol fisik karena kami dapat mengontrolnya tanpa melihatnya, namun tombol tersebut memberikan pengalaman sentuhan yang lebih kaya,” katanya.
Menurut Plotnik, fungsi penting seperti pengaturan suhu atau lampu tetap harus menggunakan tombol fisik, sedangkan fungsi kurang mendesak seperti navigasi dan hiburan tetap menggunakan layar sentuh.
Halaman berikutnya
Kritik ini sangat relevan pada mobil. Layar sentuh memerlukan perhatian visual, yang harus dihindari pengemudi.