Selasa, 19 November 2024 – 23:53 WIB
Jakarta, VIVA – “Harga kreativitas tidak ternilai harganya. Sebab mereka merupakan produk ekonomi kreatif
seperti film pendek, itu akan bermanfaat bagi Anda. Ekonomi kreatif merupakan pilar yang dapat menjadi tumpuan perekonomian Indonesia di masa depan. Sebagai pemerintah, tugas kami adalah menyediakan platform.”
Baca juga:
Ketika masa depan film pendek di Indonesia masih suram
Pidato Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar langsung menuai tepuk tangan penonton di The Ballroom, Teater XXI Jakarta. Minggu, 17 September 2024 kemarin, perwakilan atau sutradara dari 19 film pendek terpilih yang mengikuti Fesbul Awards Night 2024 mendapat standing ovation.
Baca juga:
Ballinale secara resmi diakreditasi oleh Oscar, sehingga sangat penting bagi pembuat film lokal
Irene Umar adalah Wakil Menteri Ekonomi Kreatif
Baca juga:
Workshop Fesbul Samarinda: Bukti berkembangnya industri film Indonesia.
Tak heran, sebab merekalah bintang perayaan Fesbul 2024. Fesbul (Festival Bulanan) merupakan program yang dibuat bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mencari film pendek terbaik se-Indonesia setiap bulannya. Sudah berlangsung sejak tahun 2021, setidaknya Fesbul telah mengumpulkan 1.905 judul film pendek dan menggaet 1.710 komunitas film dari berbagai pelosok tanah air. Dari sepuluh lokus tersebut dipilih dua judul film pendek, sehingga terpilih 20 film pendek yang selanjutnya dinilai oleh panel juri untuk menentukan lima film pendek terbaik. Pada ajang tahun 2022 dan 2023, Fesbul bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berhasil membawa lima judul film pendek terbaik ke pasar film di Festival Film Cannes 2023 dan Clermont-Ferrand International Short Film Festival 2024.
Tak heran, Fabien Penone juga hadir di penghujung malam sebagai Duta Besar Prancis
Fesbul Award 2024 akan sangat mengapresiasi langkah Fesbul. Dia bahkan membenarkannya
Menjalin hubungan Indonesia dan Prancis melalui sinema menjadi salah satu prioritas utama
Presiden Emmanuel Macron.
“Kami sangat menyukai film-film di Indonesia dan filmnya sangat bagus. Sejak bertugas di Indonesia,
Saya telah bertemu banyak pembuat film dengan bakat, keberagaman, dan kemampuan negeri ini
kreativitas yang hebat. Festival Film Pendek Internasional Clermont-Ferrand adalah sebuah festival film pendek
yang terbesar di dunia. Melihat bagaimana film Indonesia hadir di pasar film, menurut saya begitu
“Itu bukti kalau film ini benar-benar bisa disejajarkan dengan film-film kelas dunia lainnya,” jelas Fabien.
Hal ini semakin memperkuat fakta bahwa film pendek Indonesia semakin mendapat perhatian. TIDAK
Ironisnya, Irene, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, juga mengajak para sineas untuk menerapkan konsep tersebut.
berkelanjutan, artinya profit, people, dan planet, sehingga kita bisa menghasilkan karya yang menarik
perhatian dunia.
“Film pendek tidak boleh diabaikan. Mengapa? Sebab banyak pesan yang terkandung dalam sebuah film pendek
kami dapat mengirimkannya. Saya berharap para pembuat film dapat menjadikan hal ini sebagai sumber ketertarikan
mata pencaharian Sektor ini sangat penting tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi seluruh dunia. Ada sektor film
menarik perhatian global. Saya ingin para sineas Indonesia berani memanfaatkan peluang ini. Waktunya telah tiba
Teman-teman, majulah dan buat dirimu dikenal, karena suaramu layak untuk didengar dan berarti”
ditambah Wamenekraf Irene Umar.
Dengan ekspektasi yang berbeda tersebut, Abdul Manaf selaku pendiri Fesbul tidak menampik perlunya terus memberikan perhatian terhadap film pendek di Indonesia saat ini, karena meski mempunyai pengaruh penting dalam perkembangan film, namun posisinya semakin genting. . seluruh industri.
“Fesbul hadir, saya yakin ini menjadi berkah, doa dan harapan teman-teman semua. Tanpa kita sadari, industri film pendek, baik di Indonesia maupun di luar negeri, ibarat menaiki roller coaster yang tiada habisnya. Tapi Anda para pembuat film masih punya harapan. “Masih percaya bahwa suatu saat dunia perfilman bisa menjadi sumber penghidupan dan pendapatan,” kata Abdul Manaf.
Turut hadir pula sejumlah aktor, aktris, dan pelaku perfilman Tanah Air lainnya, antara lain Morgan Oey, Marissa Anita, Asmara Abigail, Emir Mahira, Anggi Friska, Susanti Dewey, Cornelio Sunny, Shandi Gasella, Shakar Nadia, dan Ivan Maksara. Fesbul 2024 Malam penghargaan sungguh meriah. Fesbul dibuka dengan video yang menampilkan Rewind, pertunjukan tari tradisional, Lightcraft, Allstar dan Float, dengan seluruh tamu yang hadir menikmati acara dari awal hingga akhir. Dan pada malam yang luar biasa itu, Fesbul akhirnya mengumumkan lima film pendek terbaiknya, yaitu:
● AYAM TERAKHIR DI BUMI (Lokus 3: DKI Jakarta, Jawa Timur) – Cinemahameru Production
● MENYENTUH MIMPI REALITAS (Lokus 2: Banten, Jawa Barat) – Produksi Program Studi Film dan Televisi UPI
● TIDAK ADA PENAMPAKAN UFO DI NEGARA DUNIA KETIGA (Lokus 9: Aceh, Riau, Kepulauan Riau,
Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat) – Produksi film Sunshower
● Dalam Perputaran Reel yang Tak Pernah Berakhir (Lokus 3: DKI Jakarta, Jawa Timur) – Produksi
Gambar yang tidak pernah berakhir
● KONTAPATI (Lokus 1: DI Yogyakarta, Jawa Tengah) – Rumah produksi Asaloka Films
Selamat kepada seluruh sineas yang berhasil menjadi yang terbaik di malam penghargaan Fesbul 2024! Namun mengutip Irene Omar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, ke-19 film pendek terpilih tahun ini adalah pemenangnya, jadi berhati-hatilah. Sampai jumpa di Fesbul 2025! Untuk informasi lebih lanjut mengenai Fesbul, Anda dapat mengunjungi website resmi www.fesbul.id atau halaman Instagram @fesbul.id.
Halaman berikutnya
“Film pendek tidak boleh diabaikan. Mengapa? Karena banyak pesan yang bisa kita sampaikan melalui film pendek. Saya berharap para pembuat film dapat mencari nafkah darinya. Sektor ini sangat penting tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi seluruh dunia. Industri film telah menarik perhatian seluruh dunia. Saya ingin para sineas Indonesia berani memanfaatkan peluang ini. “Sudah saatnya Anda maju dan tampil, tunjukkan diri Anda karena suara Anda pantas didengar dan itu penting,” tambah Irene Omar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif.