Selasa, 19 November 2024 – 20.08 WIB
New York, VIVA – Keputusan Amerika Serikat (AS) yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan AS untuk melawan Rusia dapat mengakhiri konflik di Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sibiha pada Senin, 18 November 2024.
Baca juga:
Seorang senator AS secara terbuka mengatakan pemerintahnya melanggar hukum dengan menjual senjata ke Israel
“Singkatnya, ini bisa menjadi faktor penentu, dan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk melancarkan serangan terhadap Ukraina, maka semakin singkat pula perang yang terjadi,” kata Sibiha kepada wartawan menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Dia menyatakan keyakinannya bahwa Ukraina memiliki hak untuk menyerang sasaran militer di Rusia.
Baca juga:
Intelijen Rusia telah menangkap pembunuh Kapten Trankovsky
“Ini adalah hak hukum kami,” katanya, seraya mengklaim tindakan tersebut akan menyelamatkan warga Ukraina dan mengubah situasi di medan perang.
Baca juga:
AS mengklaim upaya Israel untuk memperbaiki situasi di Gaza ‘Ada beberapa kemajuan’
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy, ketika ditanya apakah negaranya akan mengizinkan penggunaan rudal jarak jauh tersebut, mengatakan London akan terus mendukung Kiev.
Tentu saja kami akan terus bekerja sama dengan Presiden (AS) Biden, kata Lemmy.
Pada hari Minggu, The New York Times melaporkan, mengutip pejabat pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya, bahwa Biden untuk pertama kalinya mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh AS untuk menyerang wilayah Rusia.
Menurut sumber tersebut, serangan pertama ke wilayah Rusia kemungkinan besar akan dilakukan dengan menggunakan rudal ATACMS.
Pada saat yang sama, pemerintah Rusia memperingatkan bahwa jika Kiev diizinkan melancarkan serangan mendalam ke wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh, hal ini secara mendasar akan mengubah sifat konflik di Ukraina dan berarti partisipasi langsung Amerika Serikat dan Rusia. negara-negara satelitnya dalam permusuhan melawan Rusia. (semut)
Halaman berikutnya
Tentu saja kami akan terus bekerja sama dengan Presiden (AS) Biden, kata Lemmy.