DPR meminta polisi mengusut petugas dinas pertanian yang diduga bertani di Maros

Rabu, 20 November 2024 – 10:19 WIB

Jakarta, VIVA- Anggota DPR RI Rajiv dari Fraksi Partai NasDem meminta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengusut dugaan pemerasan Dinas Pertanian di Kabupaten Bone dan Kabupaten Maros bagian selatan untuk mendapatkan alat dan mesin pertanian (alsintan). wilayah Sulawesi.

Baca juga:

Anggota DPR Agun Gunandjar diperiksa sebagai tersangka baru kasus e-KTP, kata KPK

Polisi harus mengusut dan menangkap pihak-pihak yang memeras bantuan kepada petani, kata Rajiv, Rabu, 20 November 2024 di Jakarta.

Politisi Nasdem, Wakil Bendahara Timnas AMIN, Rajiv

Baca juga:

Anggota DPR Agun Gunandjar diperiksa KPK sebagai tersangka baru kasus korupsi e-KTP

Anggota Komisi IV DRC ini mengkritisi aksi pungutan liar yang dilakukan oknum Dinas Pertanian Kabupaten Bone dan Kabupaten Maros, karena petani jelas-jelas diminta membayar mulai dari Rp3 juta hingga puluhan juta rupiah. mobil dari pemerintah yang tidak perlu mereka bayar sama sekali.

“Saya mengecam tindakan pejabat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros dan Suyak yang meminta kelompok tani mengeluarkan biaya hingga puluhan juta rupee untuk mendapatkan traktor tangan, pompa, dan mesin pemanen yang sebenarnya gratis,” ujarnya. .

Baca juga:

Anggota DPR RI Isa Zega ini diminta tegas dihukum karena penistaan ​​​​agama karena menunaikan umrah seperti perempuan

Rajiv menduga perbuatan jahat tersebut sudah dilakukan sejak lama, mengingat ada petani yang mencicil selama beberapa tahun. Berdasarkan informasi, Rajiv mengatakan, petani sudah mencicil sejak tahun 2017.

“Saya mendapat informasi, sejak tahun 2017 ada petani dan kelompok tani yang sudah mencicil Rp 650.000 untuk setiap hasil panen sejak tahun 2017, namun masih belum dibayar lunas,” kata G’, legislator asal Jawa Barat II itu. .

Untuk itu, Rajiv meminta Kementerian Pertanian (Kemtan) lebih selektif dan disiplin dalam memeriksa bantuan teknis sebelum disalurkan ke seluruh Indonesia, serta memberikan sanksi kepada daerah yang tidak mengatur mesinnya sehingga merugikan petani.

“Kementerian Pertanian juga harus lebih selektif dan mengambil sanksi yang lebih tegas terhadap daerah-daerah yang gagal mengalokasikan mesin dengan baik. “Hal ini akan kami diskusikan dengan Komisi IV untuk melakukan sidak di lapangan,” tutupnya.

Datalake Indonesia menjadi partner resmi Starlink di Indonesia.

DPRK, yang mendukung kemerdekaan Palestina, meminta pemerintah menolak investasi Starlink

Anggota Komisi VI DPR RI Fernando X Ganinduto meminta pemerintah menolak tegas investasi Starlink di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh petisi yang kritis.

img_title

VIVA.co.id

19 November 2024



Sumber