Pakar psikiater ini mengungkap mengapa banyak generasi sandwich yang begitu stres.

Rabu, 20 November 2024 – 07:21 WIB

Jakarta – Belakangan ini istilah “generasi sandwich” ramai dibicarakan di jejaring sosial. Generasi sandwich ini menggambarkan penderitaan seorang pria yang harus menghidupi tiga generasi keluarganya, orang tuanya, dirinya sendiri, dan anak-anaknya.

Baca juga:

Dr Tirtha yang mengunjungi KPK diminta melakukan hal tersebut

Dokter Spesialis Psikiatri, dr. Dalam video singkatnya, Elvine Gunawan, Sp.KJ mengungkap penyebab generasi sandwich berakhir dengan gangguan kesehatan mental. Mari kita lanjutkan menelusuri artikel lengkapnya di bawah ini.

Menurutnya, sejak sekolah, anak-anak tersebut sudah diingatkan oleh orang tuanya untuk sukses. Sehingga nantinya bisa membantu keuangan keluarga di masa depan.

Baca juga:

Muda, tapi sering lupa? Inilah 8 kebiasaan yang harus dihindari

“Nak, prestasimu di sekolah bagus. Nanti kalau sudah lulus, jangan lupa bantu ibu dan ayah membiayai adik-adikmu. : “Siapa yang menanyakan adik perempuanmu?” mereka bertanya. Ya, benar, “Mengapa saya harus bertanggung jawab?” – katanya mengutip dari halaman Instagram-nya.

Baca juga:

Pekerja sektor keuangan di Indonesia mengalami stres karena 3 faktor utama

Ia menambahkan, dengan sikap kritis anak-anak generasi sekarang, tidak salah jika banyak di antara mereka yang mengungkapkan keengganannya untuk menjadi generasi sandwich.

Faktanya, ia menemukan banyak pasien yang mengeluh tidak suka harus sendirian generasi sandwich.

Gambaran generasi sandwich

Gambaran generasi sandwich

Meski itu dia, kata dokter. Alvin sangat ingin menjalani hidup tanpa memikul beban berat tersebut.

“Jadi jangan salahkan anak-anak kita ketika mereka berpikir kritis, mereka berkata, ‘Mengapa saya harus bertanggung jawab atas kehidupan saudara perempuan saya?’ Meskipun saya ingin menikah, saya ingin melunasi rumah saya. Wajar jika mereka mengira saya ingin mencicil sepeda motor saya? untuk pekerjaan itu harus dicicil pada akhir hari” – katanya.

Ia juga mengatakan, tidak heran jika saat ini banyak anak yang mengalami stres.

Misalnya, banyak orang tua yang kini memiliki banyak informasi tentang apa yang harus dilakukan di masa depan yang tidak perlu mereka ketahui saat masih bersekolah.

“Jadi generasi sandwich itu bukan perkara sederhana, karena di mana-mana kadang ada ibu-ibu yang rajin mengambil pinjaman online, dan bapaknya yang bayar siapa? adalah hal-hal yang tidak perlu mereka ketahui pada usia itu, tapi kamu tahu banyak.” – katanya.

Alhasil, ia dihadapkan pada banyak informasi yang seharusnya tidak ia ketahui di usia tersebut.

Anak-anak ini akhirnya takut menghadapi masa depan. Karena ia takut tidak bisa sukses dan membantu keluarganya.

“Jadi mereka takut kalau besar nanti, takut kalau lulus kuliah nanti dapat kerja atau tidak? Karena dari kecil aku sudah mendoakan agar anakku sukses dan bekerja juga bisa membantu. keluarga” – katanya.

Halaman berikutnya

Sumber: freepik.com/brgfx

Halaman berikutnya



Sumber