Permintaan maaf saja tidak cukup: bagaimana memulihkan hubungan setelah pengkhianatan

Rabu, 20 November 2024 – 07:28 WIB

Jakarta – Saat pasangan kita selingkuh dan kembali lagi kepada kita, kita khawatir dan takut kalau mereka akan selingkuh lagi. Tak hanya itu, ketika kita memaafkan pasangan yang selingkuh, rasa sakit itu masih membekas hingga akhirnya kepercayaan kita terhadap pasangan merosot.

Baca juga:

Selebriti Arie Rieyanthie buka-bukaan soal perselingkuhan suaminya

Lalu apakah hal ini normal dan apakah keluarga dan pasangan kita bisa terselamatkan? Berdasarkan pengalamannya sendiri, Relationship Coach Lex Depraxis mengakui bahwa banyak orang yang dia konsultasikan juga merasakan hal yang sama. Ia mengatakan bahwa perasaan seperti itu adalah hal yang wajar.

“Banyak orang merasa bersalah saat merasakan sakit dan sakit. – saya bingung, suami saya sudah tidak melakukannya lagi, pasangan saya sudah tidak dekat dengan pekerjaannya, dia sudah minta maaf, tapi masih sakit, apakah salah saya? “Tidak salah,” jelasnya mengutip tayangan YouTube Cheryl Hatumesen.

Baca juga:

Baim Wong dan Paula Saling Goda Lewat Status?

Lex mengatakan, jika ada yang menjadi korban pengkhianatan, rasa sakitnya masih terasa dan tidak hilang hanya karena pasangan atau pelakunya meminta maaf.

“Kalau kita mengacau, sakitnya tak kunjung hilang hanya karena kita meminta maaf, itulah kenyataan yang tak pernah diterima laki-laki, ‘Aku minta maaf, aku berhenti ya?’ Kenapa kamu bertanya lagi? “Tidak bisa, dia (korban) masih kesakitan sehingga agak sulit membedakan apakah dia bermental korban atau memang sakit sungguhan,” ujarnya.

Baca juga:

Paling Terkenal: Anjasmara Selingkuh dan Nikahi Wanita Lain, Kartika Putri Tak Mau Ikut Publik

Oleh karena itu, kata Lex, jika terjadi perselingkuhan, jika memang ingin keluarga membaik, sebaiknya didampingi oleh tenaga profesional, misalnya psikolog. Sebab tanpa bantuan profesional, permasalahan rumah tangga mereka tidak akan terselesaikan.

“Ini (korban) mengeluh sakit berbulan-bulan, betul ini (pelaku) melebih-lebihkan, kapan perkembangannya. Makanya dia tak kunjung sembuh, jadi saya rekomendasikan ke profesional, entah psikolog atau saya. “Jadi bantulah (korban) ini agar tidak berlama-lama di sana, pasangan (penjahat) ini menutup mata terhadap akibat penyakit yang dialaminya,” ujarnya.

Sedangkan jika Anda selingkuh, Anda ingin memperbaiki hubungan dengan pasangan. Jadi, Lex mengatakan, Anda perlu menunjukkan bahwa Anda bekerja keras untuk meningkatkan hubungan Anda dengan pasangan. Lex mengatakan bahwa semakin Anda menunjukkan bahwa Anda kesakitan dan kesusahan, maka hal itu akan semakin “meleleh” kepada korban atau pasangan Anda.

“Jadi apa yang harus dilakukan seorang penjahat jika dia ingin bertobat? “Penjahat harus bertindak ekstra gila, semakin dia menunjukkan bahwa dia menderita dan berjuang, itu membantu korban merasa seperti, ‘Oh, dia nyata,’ semakin dia tidak menderita karena dia berbagi rasa sakitnya,” katanya. .

Sebaliknya jika pelaku memilih untuk tetap tidak berubah. Maka korbannya, yaitu pasangan Anda, tidak akan pernah pulih dari lukanya. Akibatnya, pasangan Anda akan terus meragukan Anda, meski dia tidak punya hubungan lain dengan Anda.

“Jika pelaku menganggap enteng maka korban tidak akan pernah sembuh sehingga pelaku harus bekerja ekstra. Ada beberapa sanksi yang dapat diterapkan, seperti meninggalkan kantor, pindah ke kota lain, pemecatan, tergantung beratnya hukuman yang bersedia dibayar oleh pelaku, korban banyak ditolong “oh oke”. “Jadi memang harus mengorbankan diri sepenuhnya untuk mengangkat korban yang berjatuhan,” ujarnya.

Halaman berikutnya

Sedangkan jika Anda selingkuh, Anda ingin memperbaiki hubungan dengan pasangan. Jadi, Lex mengatakan, Anda perlu menunjukkan bahwa Anda bekerja keras untuk meningkatkan hubungan Anda dengan pasangan. Lex mengatakan bahwa semakin Anda menunjukkan bahwa Anda kesakitan dan kesusahan, maka hal itu akan semakin “meleleh” kepada korban atau pasangan Anda.



Sumber