Kamis, 21 November 2024 – 12:00 WIB
VIVA – Apakah Anda sedang memulai bisnis dan belum tahu cara menentukan harga jual produk yang tepat? Tenang saja, menentukan harga jual memang sulit, namun ini merupakan langkah penting yang tidak boleh dianggap sepele. Harga yang terlalu tinggi akan menyebabkan produk Anda tidak laku, dan harga yang terlalu rendah akan membuat Anda merugi. Lalu bagaimana cara mencari harga jual yang tepat? Menentukan harga yang tepat bukan hanya soal angka, namun juga cara Anda mengelola biaya dan memahami pasar. Nah berikut 7 cara cerdas menentukan harga produk Anda agar bisnis Anda untung dan produk Anda laris manis. Simak baik-baik ya!
Baca juga:
Jokowi dan Kaesang turun gunung untuk “berkampanye” pasangan Respati-Astrid di pasar Clitican Solo.
1. Harga batu kunci
Harga batu kunci adalah suatu metode penentuan harga jual dimana suatu produk dijual dengan harga dua kali lipat biaya modal produksi. Cara ini sudah lama digunakan oleh berbagai perusahaan retail dan sangat populer karena sederhana. Namun perlu diingat bahwa cara ini tidak bisa digunakan sembarangan. Pastikan kualitas produk Anda sesuai dengan harga yang Anda tawarkan. Jika produk Anda berkualitas baik dan memenuhi persyaratan pasar, pelanggan akan membeli tanpa ragu-ragu.
Baca juga:
Optimalisasi bisnis dengan layanan Maklon: mengetahui kelebihan, kekurangan dan cara memilih layanan Maklon
2. Metode penetapan harga biaya-plus
Metode penetapan harga biaya-plus adalah suatu cara menentukan harga jual dengan cara menjumlahkan seluruh biaya produksi kemudian menjumlahkan persentase keuntungan yang diinginkan. Di sini biaya produksi tidak hanya biaya bahan baku, tetapi juga biaya operasional lainnya, seperti listrik, tenaga kerja, dan sewa ruangan. Cara ini sangat berguna jika Anda ingin memastikan setiap pengeluaran tercakup dan Anda mendapatkan keuntungan yang diinginkan.
Baca juga:
Tisu tikus go nano, simak strategi Azkia Diva lawan membanjirnya produk China
Rumus : Harga Jual = Modal + (Modal x Persen keuntungan)
Contoh : Modal produksi sebuah tas adalah Rp 50.000 dan anda ingin mendapatkan keuntungan sebesar 20%. Jadi harga jual tas tersebut adalah :
Harga Jual = Rp 50.000 + (Rp 50.000 x 20%) = Rp 60.000
3. Harga ketidaknyamanan
Penetapan harga titik impas – Ini adalah metode harga jual yang menentukan harga yang tepat agar bisnis Anda tidak mencapai titik impas alias break even point. Dalam metode ini, Anda perlu memperhitungkan biaya tetap (biaya tetap) dan biaya variabel (biaya variabel). Dengan mengetahui titik impas, Anda bisa pintar menetapkan harga yang tidak hanya menutupi biaya, tapi juga menghasilkan keuntungan.
Rumus : Harga Jual = (biaya tetap + biaya variabel) / jumlah unit
Contoh: Biaya tetap bulanan Rp 1.000.000, biaya variabel per unit Rp 5.000 dan Anda memproduksi 100 unit. Jadi, harga jual per unit untuk mencapai titik impas adalah:
Harga jual = (1.000.000 rupee + (5.000 x 100 rupee)) / 100 = 15.000 rubel
4. Metode penetapan harga
Metode harga tetap mirip dengan biaya ditambah hargatetapi lebih mudah untuk dihitung. Anda hanya perlu menambah modal persentase manfaat yang Anda inginkan. Cara ini sangat berguna untuk produk dengan permintaan yang stabil dan biaya produksi yang tidak banyak berfluktuasi.
Rumus : Harga Jual = Modal + (Modal x Persentase tetap)
Contoh : Modal produksi sebuah kaos adalah Rp 75.000 dan anda ingin menghibahkannya penamaan sebesar 30%. Jadi, harga jual pakaian tersebut adalah:
Harga Jual = Rp 75.000 + (Rp 75.000 x 30%) = Rp 97.500
5. Penetapan harga berdasarkan nilai
Penetapan harga berdasarkan nilai adalah suatu metode penentuan harga jual berdasarkan nilai produk di mata pembeli. Cara ini cocok untuk produk yang mempunyai nilai unik atau eksklusif. Untuk menggunakan cara ini, Anda perlu melakukan riset pasar dan benar-benar memahami target pelanggan Anda. Pelanggan akan menghargai harga yang lebih tinggi jika produk Anda menawarkan nilai lebih atau pengalaman berbeda. Dengan cara ini, Anda menyesuaikan harga tidak hanya dengan biaya produksi, tetapi juga dengan seberapa besar nilai pelanggan. Jika pelanggan merasa mendapatkan nilai lebih, mereka cenderung lebih mudah menerima harga yang lebih tinggi.
6. Harga eceran yang disarankan produksi (MSRP)
MSRP adalah harga eceran yang disarankan pabrikan. Metode ini biasa digunakan untuk produk seperti mobil, elektronik, dan obat-obatan. Anda bisa menjual dengan harga di bawah atau di atas MSRP, tergantung kondisi pasar dan strategi bisnis Anda. Umumnya harga di bawah MSRP menarik pelanggan, sedangkan harga yang lebih tinggi dapat menimbulkan kesan eksklusivitas.
7. Penetapan Harga Berdasarkan Pasar
Cara ini menentukan harga jual berdasarkan harga pasar yang berlaku. Sebaiknya Anda melakukan riset pasar untuk mengetahui harga produk sejenis yang dijual kompetitor. Anda kemudian dapat menentukan harga jual yang kompetitif dengan menawarkan harga yang lebih rendah, memberikan nilai lebih, atau meningkatkan kualitas produk. Memahami dinamika pasar adalah kunci untuk tetap relevan dan kompetitif.
Dengan berbagai cara menentukan harga jual produk di atas, Anda memiliki banyak pilihan untuk mengubah strategi penetapan harga agar paling sesuai dengan bisnis dan pasar yang Anda hadapi saat ini. Ingat, menentukan harga yang tepat bukan hanya sekedar menghitung angka, namun juga bagaimana menciptakan nilai yang menarik bagi pelanggan dan memastikan keuntungan bagi bisnis. Jadi pilihlah metode yang paling sesuai dengan fitur produk dan kebutuhan bisnis Anda. Selalu lakukan riset dan evaluasi pasar secara berkala untuk memastikan harga yang Anda tetapkan tetap kompetitif.
IHSG Diperkirakan Turun, Simak Rekomendasi Saham yang Berpotensi Menguntungkan
IHSG diperkirakan akan kembali melanjutkan perdagangan pada Senin 18 November 2024. Pada penutupan pasar akhir pekan lalu, IHSG turun 0,73 persen menjadi 7.161,25.
VIVA.co.id
18 November 2024