Jumat, 22 November 2024 – 06:33 WIB
Jakarta – Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Savit, Jakarta Timur Pada Kamis malam, 21 November 2024, kembali terjadi tawuran dengan kekerasan. Sering terjadi tawuran yang melibatkan warga Kebon Singkong, Klender, dan rival Pulogadung dari Cipinang Jagal.
Baca juga:
Inilah 3 Tersangka dan Peran Pelaku Penikaman Saksi Calon Pilkada Sampang Madura.
Akibat tawuran tersebut, lalu lintas di sekitar alamat tersebut terganggu. Salah satunya menuju Stasiun Klender dan di dermaga Hati-hati di jalan.
Dari pantauan di lokasi, arus lalu lintas terhambat dan terjadi kemacetan panjang sekitar pukul 20.35 WIB. Situasi ini menyebabkan antrian kendaraan mengular di dermaga Hati-hati di jalan.
Baca juga:
Viral Penikaman Sekelompok Orang di Sampang Madura Akibat Berbagai Pilihan Politik, Netizen: Pantas Dijuluki Meksiko
Nampaknya banyak pengendara sepeda motor yang memilih menggunakan trotoar karena memilih memutar badan untuk menghindari kawasan yang terkena dampak tawuran.
Sementara itu, beberapa pengendara terlihat turun dari kendaraannya. Bingung, mereka mencoba mencari tahu penyebab kemacetan tersebut.
Baca juga:
Kawanan gajah liar yang ganas menyerang rumah warga di Lampung Barat
“Saya tinggal di sini selama hampir setengah jam. “Wah, kacau sekali,” ucap salah satu pengemudi pria sambil turun dari mobil.
Pasukan gabungan TNI dan polisi terlihat dikerahkan untuk mengendalikan situasi. Satuan Jatanras juga dikerahkan untuk berpatroli di sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai.
Kemudian anggota Babinsa TNI membantu melancarkan lalu lintas di jalan raya. Terjadi perkelahian, kata salah satu anggota Babinsa TNI yang berjaga sekitar pukul 21.15 WIB.
Di lapangan, petugas gabungan Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur bubar dan terlihat kelompok masyarakat terus saling serang.
Ada banyak pertempuran. Menurut warga sekitar, terjadi lebih dari tiga kali tawuran antara warga Kebon Singkong dan Cipinang Jagal sepanjang November 2024.
Dalam tawuran kemarin, terlihat dua massa saling serang dengan senjata tajam, batu, tongkat, bahkan bom molotov. Faktanya, kembang api digunakan sebagai sarana untuk menyerang kubu lain.
Warga setempat mengaku khawatir seringnya terjadi perkelahian akan meluas ke wilayah tempat mereka tinggal. “Polisi sering datang, tapi masalah ini sepertinya tidak pernah terselesaikan.” – katanya.
Polisi sedang menyelidiki penyebab bentrokan yang berulang kali terjadi. Konflik tersebut diduga akibat perselisihan lama yang belum terselesaikan.
“Penyebab utama terjadinya perkelahian ini adalah rasa dendam yang mendalam dan keengganan kedua kelompok untuk saling menyerah,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kompol Nicholas Ari Lilipali dalam keterangannya, Kamis, 21 November 2024.
Polisi menemukan sejumlah barang bukti di tempat kejadian perkara (CCR), antara lain senjata tajam, parang, arit, dan peluru.
Polisi juga berencana meningkatkan patroli di daerah rawan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. “Kami sedang mengupayakan tahapan pemulihan agar konflik tidak berkepanjangan,” ujarnya.
Halaman berikutnya
Pasukan gabungan TNI dan polisi terlihat dikerahkan untuk mengendalikan situasi. Satuan Jatanras juga dikerahkan untuk berpatroli di sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai.