Kamis, 21 November 2024 – 19:27 WIB
Jakarta, VIVA- Abidzar Ghifari, anak kedua dari Umi Pipik Dian Irawati dan mendiang Ustaz Geoffrey Al Bukhari, mengenang masa-masa sulit setelah mendiang ayahnya meninggalkannya. Diketahui, tak lama setelah meninggalnya Ustaz Geoffrey, keluarga Umi Pipik harus menjalani cobaan.
Baca juga:
Abidzar Al Ghifari Setuju Poligami, Mungkinkah?
Saat itu, rumah Umi Pipik terbakar sehingga ia pindah bersama keempat anaknya. Sebuah kejadian yang terjadi beberapa tahun lalu kembali teringat.
Dalam podcast bersama Praz Tegu, Abidzar mengungkap dalang kebakaran yang terjadi di rumahnya saat itu. Kakak Adiba menjelaskan, pelaku rupanya bekerja di rumahnya.
Baca juga:
Saat Abidzar dan Cynthia Mariska bertemu lewat video call, Umi Pipik dikecam
Pelaku asli, kata Abidzar, menemui Umi Pipik dan meminta petunjuk pindah agama.
“Kami menyebut nama pelaku pembakaran ini sebagai V. Maka dari itu, saat ia pulang ke rumah sebulan sebelum kebakaran rumah, ia mengatakan ingin masuk Islam. Ibu saya tidak berani masuk Islam karena ilmunya yang kurang. Akhirnya, teman almarhum (Ustaz Jefri) meneleponnya besok. Akhirnya besok dia datang, dia berubah, katanya seperti dikutip dalam video klip yang diunggah akun gosip @rumpi_gossip.
Baca juga:
Terpopuler: Ramalan Mbak Your Baim Wong Viral Hingga Kontroversi Ummi Pipik Abidzar
Setelah itu, pelaku kembali memberikan alibi kepada Umi Pipik untuk tetap tinggal di rumah. Abidzar mengatakan, alibi pelaku saat itu adalah tidak punya uang untuk pulang ke desanya di Manado. Pelaku juga bercerita bahwa dirinya diusir oleh ayahnya dan sering disiksa.
Tak tega, Umi Pipik menyewa penjahat itu untuk membantunya mengantar Abidzar dan saudara-saudaranya ke sekolah. “Saat ingin pulang, dia beralasan tidak punya uang untuk pulang ke Manado karena diusir orang tuanya. Ia mengaku disiksa dan dipukuli oleh ayahnya saat berada di Manado. Akhirnya, ibu merasa kasihan padaku dan menyuruhku membantu mengantarku ke sekolah, apa pun yang terjadi. Saya bekerja selama sebulan,” katanya.
Hingga malam kejadian, pelaku tampak curiga setelah terdengar suara pecahan kaca dini hari. Penjahat juga melarikan diri sebelum kembali di pagi hari.
“Kebiasaannya cukup sering meminjam gitar almarhum, makanya saya berikan untuk dipinjamkan. Dia bermain bersamaku setiap hari, setelah itu pada pukul 02.00, 02.30 ibuku mendengar suara kaca pecah. Asisten ayahku melihat kenapa V membuat keributan seperti itu, asisten ayahku bertanya, “Aduh, aku mau kabur, ada pencuri.” “Kami tarik keluar, api besar berhasil dipadamkan dan baru kembali pada pukul 7 pagi,” ujarnya.
Ketika kembali, penjahat tersebut bahkan berhasil membantu Obidzar mendapatkan apa yang bisa diselamatkan saat itu. Pelaku pun tampak bahagia di depan kamera saat itu.
“Bantu saya menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan. “Ada wajahnya di sistem infotainment, wajahnya dan saya dapat itemnya, wajahnya Happy – Happy,” ujarnya.
Halaman berikutnya
Tak tega, Umi Pipik menyewa penjahat itu untuk membantunya mengantar Abidzar dan saudara-saudaranya ke sekolah. “Saat ingin pulang, dia beralasan tidak punya uang untuk pulang ke Manado karena diusir orang tuanya. Ia mengaku disiksa dan dipukuli oleh ayahnya saat berada di Manado. Akhirnya, ibu merasa kasihan padaku dan menyuruhku membantu mengantarku ke sekolah, apa pun yang terjadi. Saya bekerja selama sebulan,” katanya.