Hebatnya lagi, pisang lakban tersebut terjual hampir Rp 100 miliar

Jumat, 22 November 2024 – 00:52 WIB

New York, VIVA – Seniman Italia Maurizio Cattelan tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta seni. Hal itu terjadi setelah karya seninya dilelang di rumah lelang Sotheby’s di New York pada Rabu 20 November waktu setempat.

Baca juga:

Cara Menggunakan Kulit Pisang: 7 Manfaat Kesehatan Yang Harus Anda Ketahui

Karya seni bertajuk “The Comedian” ini sukses terjual dengan harga luar biasa yakni US$6,2 juta atau setara Rp98.555.200.000. Harga tersebut diketahui empat kali lipat lebih tinggi dari harga lelang. Melansir laman Lavanguardia, awalnya harga lelang karya seniman asal Italia itu dibuka sebesar 800 ribu dollar AS.

Menariknya, puluhan miliar karya seni itu sesederhana pisang yang ditempel di dinding. Namun, pisang yang digunakan diketahui merupakan pisang merek Dole yang dibeli sehari sebelumnya di kios buah di Upper East Side Manhattan seharga 35 sen.

Baca juga:

Makanan Super dalam Makanan Sehari-hari: 8 Manfaat Pisang untuk Kesehatan

Faktanya, menurut The New York Times, ada seorang pemilik toko asal Bangladesh yang tidak menyadari bahwa pisang dari tokonya dijual seharga jutaan dolar.

Karya seniman asal Italia yang pisangnya merupakan pisang termahal di dunia ini sempat menimbulkan kegaduhan, cemoohan, dan kemarahan di kalangan pecinta seni karena dianggap sebagai olok-olok pasar seni. Namun di satu sisi, di tengah kontroversi seputar karya seni tersebut, banyak yang mengatakan bahwa karya tersebut merupakan sebuah sindiran atau pernyataan tentang buruknya kondisi pasar seni.

Baca juga:

Dibuka! Rahasia di balik keindahan karpet Persia

Kepala seni kontemporer Sotheby, David Galperin, yakin karya tersebut adalah pernyataan yang mendalam dan provokatif.

“Cattelan benar-benar bercermin pada dunia seni kontemporer, mengajukan pertanyaan, mendorong kita untuk berpikir tentang bagaimana kita menghargai karya seni dan apa yang kita definisikan sebagai karya seni,” ujarnya.

Meski menimbulkan banyak kontroversi, namun nampaknya hal tersebut luput dari perhatian seorang kolektor asal Tiongkok bernama Justin Sun dari platform cryptocurrency. Diketahui, Justin membeli karya seniman asal Italia tersebut. Ia kemudian menjelaskan bahwa sebagai bagian dari menikmati seni, ia memakan pisang yang menjadi subjek utama karya seni tersebut.

“Secara pribadi, saya akan memakan pisang sebagai bagian dari pengalaman artistik yang unik, menghormati tempatnya dalam sejarah seni dan budaya populer,” katanya.

Halaman berikutnya

“Cattelan benar-benar bercermin pada dunia seni kontemporer, mengajukan pertanyaan, mendorong kita untuk berpikir tentang bagaimana kita menghargai karya seni dan apa yang kita definisikan sebagai karya seni,” ujarnya.



Sumber