Kamis, 21 November 2024 – 18.00 WIB
Jakarta, VIVA – Isa Zega yang merupakan seorang transeksual kini tengah menuai kontroversi karena berangkat umrah dengan berhijab sebagai seorang wanita.
Baca juga:
Fakta Isa Zega, seorang transgender yang dikritik karena mengenakan pakaian syariah saat umrah
Pria bernama asli Sahrul ini mendapat kecaman dari Anggota DPR RI, Mufti Anam dan Syamsul Bahri dari Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan (MUI).
Isa Zega, yang menggunakan nama panggung “Mami Isa”, terancam hukuman dengan pasal dugaan penodaan agama.
Baca juga:
Hot Isa Zega siap menerima tantangan Nikita Mirzani
Lantas, apa yang dimaksud dengan syariat Islam terhadap seseorang yang menunaikan umrah sesuai kodratnya, yakni transgender?
Baca juga:
Warga AS Subang Bikin Geger, Ngaku Nabi dan Sabda Tuhan Bagaikan Perempuan yang Menginjak Kaki
Menanggapi hal tersebut, Darul Murtadza, Ketua Majlis Talim di Kuala Lumpur, Malaysia, Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid mengatakan transgenderisme merupakan tindakan mempermainkan agama.
“Kalau dia sengaja menutupi kepalanya (berhijab) karena tahu siapa dirinya, itu lebih seperti bermain-main dengan agama, yang seharusnya lebih banyak dibicarakan tentang waria daripada amalan umrah itu sendiri,” kata Habib Ali Zaenal Abidin. TV Muslim YouTube Kamis, 21 November 2024.
“Ibadah umroh sama saja baik laki-laki maupun perempuan, hanya beberapa syarat saja yang dipenuhi bagi laki-laki, seperti ihram tidak dijahit, tidak memakai jilbab,” lanjutnya.
Habib Ali menjelaskan, syarat menunaikan umrah adalah memenuhi seluruh rukun umrah, dan jika ada pelanggaran dapat diganti. bendungan atau denda.
“Ibarat melakukan tawaf pada seseorang yang kepalanya tertutup, tawafnya benar, namun dia melakukan kejahatan yang harus dia bayar. bendungan“, katanya
Namun yang menjadi persoalan, dengan berpura-pura menjadi perempuan, penyembunyian tersebut berarti mempermainkan agama, kata Habib Ali Zaenal Obidin.
Habib Ali menilai, dia tidak cuek (tidak berpendidikan) namun dia mengetahuinya namun dengan sengaja memilih untuk tidak mengikuti ajaran baik laki-laki maupun perempuan.
“Tapi masalahnya Talauf mempermainkan agama, syariat ini, syariat itu milik Allah, dia ajari Rasulullah, Rasulullah bilang kalau laki-laki ihram tanpa jahitan tidak bisa menutupi kepala, siapa ini?” (transgender) akan menyusul?” ujarnya.
Jadi persoalannya bukan pada substansi pembahasan sah atau tidaknya umrah, melainkan kaum transgender sendiri yang disebut-sebut sedang bermain-main dengan agama.
Halaman berikutnya
Habib Ali menjelaskan, syarat menunaikan umrah adalah memenuhi seluruh rukun umrah, dan jika ada pelanggaran dapat dikompensasi dengan biaya atau denda.