Jumat, 22 November 2024 – 03:58 WIB
Jakarta Virus demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyebarannya bisa terjadi dimana saja, termasuk di tempat kerja. Di Indonesia, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat pada tahun 2023, yakni tercatat 114.720 kasus. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, terdapat 210.644 kasus dan 1.239 kematian di 259 kabupaten/kota di 32 provinsi pada minggu ke-43 tahun 2024.
Baca juga:
10 cara mengusir nyamuk di rumah dengan bahan alami yang belum diketahui banyak orang
Hal tersebut diungkapkan Ketua Persatuan Dokter Spesialis Profesi Indonesia (PERDOKI) DR. Dr. Astrid B Sulistomo, MPH, Sp.Ok, Subsp.BloKo(K), pekerjaan yang mempunyai risiko tinggi tertular DBD adalah pekerja bangunan. Sebab, banyak genangan air di lingkungan konstruksi yang menjadi sasaran empuk perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Dengan demikian, pekerja konstruksi lebih rentan terkena penyakit demam berdarah.
“Risiko paling tinggi terjadi pada pekerja konstruksi atau mereka yang bekerja di dekat tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Pekerjaan konstruksi biasanya banyak wadah bekas yang berisi air. Jadi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pekerja konstruksi berisiko tinggi tertular penyakit DBD. demam berdarah,” kata dr Astrid pada acara Sinergi Aksi Korporasi SIAP Melawan Demam Berdarah di Jakarta pada Kamis, 21 November 2024.
Baca juga:
Kasus DBD Meningkat, Pakar: 50% Kematian dalam 5-14 Tahun
Selain pekerja yang bekerja di lokasi konstruksi, ada juga orang yang bekerja di daerah endemis yang risiko demam berdarahnya tinggi. Sekalipun orang tersebut berasal dari daerah yang angka kejadian DBD-nya rendah, namun karena sering bepergian ke daerah endemis, ia berpotensi membawa kembali virus DBD ke tempat asalnya.
Baca juga:
Bisa berakibat fatal, berikut 3 hal yang harus dilakukan untuk mencegah demam berdarah
“Jenis pekerjaannya tentu saja semua masyarakat yang tinggal di daerah endemis DBD. Kita lihat di Indonesia petanya coklat semua (endemis DBD). Entah karena pekerjanya tidak tinggal di daerah endemis, tapi harus bepergian. Seringkali di daerah endemis, dia berisiko, jadi tidak harus tinggal, harus bepergian, katanya.
Studi menunjukkan bahwa 63 persen pekerja di sektor makanan laut di Amerika Serikat berisiko tinggi tertular demam berdarah. Sementara itu, di Tiongkok, Jepang, dan Jerman, risikonya kurang dari 50 persen bagi pekerja di industri primer. Namun, lebih dari 30 persen pekerja di rantai pasok industri plastik dan kimia dasar di negara-negara tersebut mempunyai risiko lebih besar.
Salah satu upaya untuk mendukung produktivitas karyawan di tempat kerja adalah dengan memberikan vaksinasi demam berdarah. Manfaatnya tidak hanya bagi karyawan tetapi juga bagi perusahaan. Vaksin demam berdarah dapat melindungi karyawan dan keluarga mereka, meningkatkan kualitas hidup karyawan dengan mengurangi risiko penyakit demam berdarah yang parah, mengurangi biaya pengobatan demam berdarah, dan meningkatkan kesadaran kesehatan karyawan.
Jumlah Kasus Meningkat Dibandingkan Tahun Lalu, Apakah Pemerintah Indonesia Gagal Sembuhkan DBD?
Di Indonesia, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama pada musim hujan.
VIVA.co.id
21 November 2024