Jumat, 22 November 2024 – 06:05 WIB
VIVA – Pada Kamis, 21 November 2024, sekitar 50 warga sipil Ukraina tewas akibat serangan rudal militer Rusia di wilayah Dnieper. Amerika Serikat (AS) mengumumkan rezim Vladimir Putin telah meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM). RS-26 Roubege dalam serangan.
Baca juga:
Serangan udara Ukraina membom Kursk, Air Terjun Jenderal Korea Utara
Informasi tentang peluncuran rudal balistik oleh Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF). RS-26 Roubege Diklaim oleh Departemen Pertahanan AS.
Menurut laporan yang dipublikasikan VIVA militer dari “Pravda Ukraina”Hal ini dibenarkan oleh juru bicara Departemen Pertahanan AS, Sabrina Singh.
Baca juga:
Zona industri Ukraina terkena serangan rudal Rusia
“ICBM ini didasarkan pada model rudal balistik antarbenua RS-26 Roubege Milik Rusia. “AS telah diberitahu sebelum peluncuran tersebut melalui saluran mitigasi risiko nuklir,” kata Singh.
Baca juga:
Panas! Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua ke Ukraina
Tak hanya Departemen Pertahanan AS, sejumlah sumber intelijen dan militer Ukraina juga melaporkan bahwa pasukan Rusia menggunakan rudal Rubezh dalam penyerangan di Dnieper.
Singh juga mencatat bahwa Amerika terus memantau pernyataan-pernyataan Putin yang dianggap berbahaya. Selain itu, Singh juga menegaskan bahwa AS akan terus mendukung persenjataan militer Ukraina.
Singh juga membenarkan bahwa AS baru saja mengirimkan paket senjata baru senilai USD 275 (Rs 4,4 triliun) ke Kiev.
“Ukraina, seperti yang Anda ketahui, telah dan terus berhasil melawan Rusia dan agresinya. Kami baru saja meluncurkan paket bantuan senilai $275 juta kemarin,” lanjut Singh.
“Anda akan melihat lebih banyak paket bantuan dari pemerintahan ini dalam beberapa minggu dan bulan mendatang,” katanya.
Presiden Rusia sebelumnya mengumumkan bahwa pasukannya menggunakan rudal balistik jarak menengah (IRBM). Oreshnik 9M729Serangan di Dnieper.
Putin mengatakan hal itu merupakan pembalasan setelah Amerika dan negara-negara Barat mengizinkan militer Ukraina menggunakan senjata Barat untuk menyerang wilayah Rusia.
Halaman berikutnya
Singh juga membenarkan bahwa AS baru saja mengirimkan paket senjata baru senilai USD 275 (Rs 4,4 triliun) ke Kiev.