Anggota DPR mendukung langkah Menko Polkam untuk melindungi pelajar dari bahaya perjudian online

Jumat, 22 November 2024 – 22:45 WIB

Jakarta – Melalui Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Pemerintah Budi Gunawan, Anggota Komisi X DPR RI Bidang Perlindungan Anak dari Bahaya Judi Online didukung oleh Christy Barends. Sebelumnya diberitakan sekitar 80.000 anak di bawah usia 10 tahun terlibat dalam aktivitas perjudian online ini.

Baca juga:

Menurut anggota parlemen dari Partai Demokrat Fathi, metode ini mencegah masyarakat terjerat pinjaman ilegal.

Situasi ini bukan hanya mengkhawatirkan, tapi merupakan ancaman nyata bagi masa depan generasi muda Indonesia, kata Kristy Barends kepada wartawan, Jumat, 22 November 2024.

Dewan menyambut baik upaya Menko Polkam yang mengambil tindakan tegas dan terkoordinasi dalam memberantas perjudian online. Termasuk dengan mengakhiri perjudian online yang semakin menyasar kalangan muda.

Baca juga:

Departemen Reserse Kriminal Polisi telah menangkap 85 influencer yang mempromosikan perjudian online

Politisi PDIP itu menjelaskan, DPRK telah menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama guna memastikan setiap kebijakan yang dilakukan pemerintah efektif dan tepat.

“Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah memperkuat regulasi untuk menindak tegas para pelaku perjudian online,” ujar Anggota DPR Daerah Pemilihan Maluku itu.

Baca juga:

Pemandangan buronan judi online W88 Ahan yang menukarkan Rp 1 triliun dari jaringan Filipina

Menurut dia, langkah yang diambil harus dibarengi dengan penegakan hukum yang menyeluruh. Termasuk memblokir situs dan aplikasi yang berpotensi mengarah pada perjudian online. Selain itu, ia menilai peningkatan literasi digital juga penting.

“Anak-anak dan keluarga perlu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara melindungi diri mereka dari konten berbahaya, termasuk perjudian online,” tambah Christy Barends.

Selain itu, ia menilai edukasi kepada masyarakat juga penting. Orang tua, guru, dan masyarakat harus terlibat dalam mendidik masyarakat tentang bahaya perjudian online. Menurutnya, kampanye edukasi bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah anak terjerumus dalam perjudian online.

“Di sisi lain, lembaga pendidikan dapat memainkan peran kunci dengan memperkenalkan program atau kegiatan pelatihan yang fokus pada etika digital dan risiko perjudian,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini juga penting untuk pengobatan anak-anak yang sudah ikut. Oleh karena itu, layanan psikologis dan dukungan lainnya harus diberikan untuk membantu pemulihan anak.

“Guna memastikan pendekatan komprehensif dalam menyelesaikan permasalahan ini, diperlukan juga sinergi lintas sektoral antara Kementerian Pendidikan dan Kementerian terkait seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika,” jelas Christy Barends.

Lanjutnya, DPRK mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak Indonesia.

“Melindungi anak dari bahaya perjudian online tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun memerlukan peran serta semua pihak baik keluarga, masyarakat, dan lembaga keagamaan. Dengan kerja sama yang kuat, generasi muda Indonesia dapat terlindungi dari ancaman yang dapat merugikan masa depan mereka.

Halaman berikutnya

Selain itu, ia menilai edukasi kepada masyarakat juga penting. Orang tua, guru, dan masyarakat harus terlibat dalam mendidik masyarakat tentang bahaya perjudian online. Menurutnya, kampanye edukasi bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah anak terjerumus dalam perjudian online.



Sumber