Ada Relawan Pendukung RK, Timses Pramono: Ada Nama Pribadi

Minggu, 24 November 2024 – 19.35 WIB

Jakarta – Puluhan relawan Pramono Anung-Rano Karno melakukan aksi unjuk rasa mendukung Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menjelang pencoblosan. Tim pemenangan Pramono-Rano menolaknya.

Baca juga:

Tim Kuasa Hukum Airin-Ade Bakal Lapor ke Bawaslu dan Polisi Sebut Ada Skandal Politik Uang di Pilkada

Amarsyah, anggota tim pemenangan koordinator relawan Pramono-Rano, juga membantah isu puluhan relawan yang kabur saat kampanye besar RK-Suswono di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 23 November 2024.

Amarsyah mengaku tidak mengetahui puluhan relawan Pramono-Rano yang meninggalkan dukungannya terhadap RK-Suswono.

Baca juga:

Kuasa hukum tak terima Gubernur Bengkulu diperiksa KPK di masa tenang kampanye Pilkada 2024.

Menurut dia, ada sekitar 501 organisasi relawan yang terdaftar dan berfungsi di bawah koordinasi Rumah Relawan Gabungan Pramono-Rano.

“Ada sekitar 203 badan yang aktif dan 63 badan tersebut memiliki jaringan yang sangat kuat karena sudah berdiri sejak tahun 2012. Namun saya belum pernah mengetahui ada orang yang mengaku menjadi relawan di acara RIDO,” kata Amarsyah. keterangannya, Minggu 24 November 2024.

Baca juga:

Tim Pramono-Rano siapkan lapisan saksi untuk peninjauan hari pemungutan suara 27 November 2024

Amarsyah pun menambahkan, hal tersebut telah dikonfirmasinya kepada relawan Pramono-Rano.

“Saya minta relawan Mas Pram Bang Doel tetap tegak lurus dengan Mas Pram dan Bang Doel. Jadi deklarasi (di acara RIDO) membawa nama pribadi, bukan jenazah,” lanjut Amarsyah.

Kampanye besar calon Gubernur DKI Jakarta-Kawagub nomor urut 01, Ridwan Komil-Suswono di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat (sumber: Tim Media RK-Suswono)

Namun, dia menjelaskan, mereka mendukung para relawan karena bersifat sukarela. Kemudian beliau juga berinteraksi dengan seluruh relawan.

Menurut dia, pihak yang memisahkan diri sebenarnya adalah pihak yang dikeluarkan dari barisan relawan.

Saya diwawancarai teman yang bilang kalau badan ini tegak lurus Mas Pram dan Bang Doel, kata Amarsyah.

“Dan yang mengatasnamakan anggotanya adalah orang-orang yang dikeluarkan dari organisasi karena alasan apa pun, dan biarkan itu menjadi dinamika internalnya,” jelasnya.

Apalagi, Amarsyah tak mempermasalahkan ada pihak yang mengatasnamakan relawan Pramono-Rano. Ia yakin pasangan Pramono-Rano akan tetap setia jika menjadi relawan yang benar-benar suportif.

“Saya nggak mau ambil pusing. Misalkan dulu dia relawan dan sekarang dia bergerak untuk mendukung kita. Iya nggak masalah kan, lagipula mata Emil pendukung PLAB juga ikut berpindah ke kita,” ucapnya. .

Apalagi, menurut Amarsyah, saat ini relawan sudah mendekati hari pemungutan suara yakni 27 November 2024.

“Kami para relawan sekarang fokus menjaga keunggulan pemungutan suara dan mewaspadai potensi kecurangan. Jadi tidak punya waktu untuk menangani itu,” ujarnya.

Puluhan relawan Pramono Anung-Rano Karno sebelumnya berpindah kubu untuk mendukung Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 01 Ridwan Komil (RK)-Suswono.

Pernyataan dukungan tersebut disampaikan melalui kampanye besar-besaran RK-Suswono di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Sedikitnya 83 relawan bergerak melepas perlengkapannya dan menyatakan dukungannya terhadap RK-Suswono di atas panggung.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sobat Mas Pram-Bang Doel, Yahya Ibnu Sabil terang-terangan mengajak masyarakat Jakarta untuk memilih pasangan RK-Suswono pada hari pemungutan suara 27 November 2024.

Pihak Yahya mengatakan dia tidak mengkhianatinya. Namun, mereka malah berusaha memilih pemimpin yang bisa memuliakan masyarakat Jakarta. Oleh karena itu, pilihan terakhir mereka jatuh pada pasangan RK-Suswono.

“Jakarta butuh pemimpin yang adil dan Jakarta harus menjadi kota yang maju. Makanya saya Sekjen, sahabat Mas Pram-Bang Doel, saya dukung Pak Ridwan Komil dan Pak Suswono sebagai gubernur dan wakil gubernur. Saya umumkan mendukung Jakarta,” ujarnya, Sabtu. 23 November 2024.

Halaman berikutnya

Namun, dia menjelaskan, mereka mendukung para relawan karena bersifat sukarela. Kemudian beliau juga berinteraksi dengan seluruh relawan.

Man City kalah telak di kandang sendiri, Pep Guardiola malah meminta semua orang tenang



Sumber