Minggu, 24 November 2024 – 14:05 WIB
Jakarta, VIVA- Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo meminta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tidak memberikan ruang kepada oknum anggota polisi yang mencoreng citra Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Baca juga:
Tersangka petugas polisi yang ditembak mati di Solok selatan, ditangkap atas tuduhan pembunuhan, menghadapi hukuman mati
Menurut Rudianto, tidak boleh ada lagi penembakan terhadap anggota polisi seperti yang terjadi di Polres Solok Selatan, Sumbar. Selain itu, aparat penegak hukum menjadi korban, dan aparat kepolisian yang melakukan penembakan diduga melindungi pelaku kejahatan.
“Ini bisa terjadi di banyak tempat di Indonesia. Ada polisi baik yang ingin menegakkan hukum, tapi ada juga polisi yang ingin mendukung kejahatan,” kata Rudianto kepada wartawan, Minggu, 24 November 2024.
Baca juga:
Kasus penembakan polisi, Kompolnas mendatangi Polda Sumbar hari ini
Rudianto mengatakan, citra Polri sebagai pengayom dan pengayom masyarakat tidak boleh dirusak oleh oknum polisi nakal. Ia pun menyayangkan kasus tersebut diduga dilatarbelakangi kasus kejahatan sumber daya alam.
Baca juga:
Polri memberikan penghormatan terakhir kepada AKP Ryanto dengan kenaikan pangkat anumerta menjadi Komisaris Polisi
Menurut Rudianto, Presiden Prabowo Subianto berulang kali menegaskan bahwa penegakan hukum terhadap kejahatan sumber daya alam (SDA) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, kata dia, aparat kepolisian yang berupaya memberantas kejahatan sumber daya alam harus dijaga dan dilindungi oleh Lembaga Korps Bhayangkara. Sebab, Presiden menyerahkan kasus ini ke Polri.
Bayangkan seperti cerita di film ya? Ceritanya ternyata benar di Indonesia. Ada polisi yang ditembak mati di kantor polisi, ujarnya.
Rudianto memastikan akan berkunjung ke Sumbar pada Senin, 25 November 2024 bersama anggota Komisi III DPRK lainnya untuk mengusut kasus tersebut, serta dugaan kejahatan sumber daya alam di balik penembakan polisi tersebut.
“Saya pribadi akan menyelidiki siapa dalang di balik ini dan apa tujuan penyelenggara, tapi kami tidak ingin melakukan penyelidikan terlebih dahulu,” ujarnya.
Halaman berikutnya
Bayangkan seperti cerita di film ya? Ceritanya ternyata benar di Indonesia. Ada polisi yang ditembak mati di kantor polisi, ujarnya.