Sabtu, 23 November 2024 – 21:39 WIB
Jakarta – Paslon atau paslon Sumiatun-Ibnu Salim unggul dibandingkan tiga paslon pesaing lainnya di Pilkada Lombok Barat. Kesimpulan tersebut terungkap dari hasil survei yang dilakukan Pusat Pemilihan Umum Indonesia (Puspoll).
Baca juga:
Tiga lembaga riset mencatat elektabilitas Agustiar-Edi unggul di Pilgub Kalteng.
Jajak pendapat yang dilakukan empat hari sebelum pemungutan suara telah mengumumkan hasil akhir pemilihan calon Bupati-Wakil Bupati pada Pilkada Lombok Barat 2024.
Dalam simulasi survei, responden diberikan pertanyaan; “Jika pemilihan bupati dan wakil Lombok Barat digelar hari ini, pasangan mana yang akan Anda pilih?”
Baca juga:
Jajak Pendapat Popular Center: Capai 57,8 Persen, Elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul atas Andika-Hendar
Berdasarkan hasil survei tanggapan responden, pasangan calon Sumiatun-Ibnu Salim unggul dengan elektabilitas 31,8 persen. Naufar Furqani Farindua-Khayratun menempati posisi kedua dengan 26,8 persen.
Kemudian peringkat ketiga ditempati pasangan Nurhidaya-Imam Kafali dengan perolehan suara 17,2%. Kemudian di peringkat keempat ada pasangan calon Lalu Ahmed Zaini-Nurul Adha – 11,8%. Sedangkan 12,3 persen responden menjawab tidak tahu/tidak menjawab.
Baca juga:
Muchin-Junaidi mengalahkan Najmul-Kus dalam jajak pendapat Pilkada Lombok Utara
Ketua Peneliti Puspoll Indonesia Luqmanul Hakim menjelaskan tingginya terpilihnya pasangan calon ketiga erat kaitannya dengan popularitas dan tingkat akseptabilitas Sumiatun.
Sumiatun juga menempati peringkat pertama dengan popularitas sebesar 68% dan persetujuan sebesar 63,8%.
Berdasarkan informasi tersebut, Luqman mengatakan paslon Sumiatun-Ibnu Salim berpeluang besar memenangkan Pilkada Lombok Barat yang digelar pertengahan pekan depan, Rabu, 27 November.
“Dengan tingkat partisipasi pemilih mengambang sebesar 12,3 persen, maka calon lain akan sulit mengejar pasangan Sumiatun-Ibnu Salim di Pilkada Lombok Barat,” kata Luqman dalam keterangannya, 23 November 2024.
Menurutnya, butuh kerja keras dan sesuatu yang tidak biasa untuk bisa mengubah keadaan. “Kalaupun ada kebijakan moneter, kecil kemungkinannya akan mempengaruhi pemilu,” jelas Luqman.
Hal ini dikatakan Luqman karena pemilih paslon Sumiatun-Ibnu Salim juga memiliki jumlah pemilih setia (strong voter) terbanyak dibandingkan paslon lainnya yakni mencapai 71,5%.
Hasil survei kami menunjukkan pemilih pasangan ini sangat militan sehingga tidak ada cara untuk mengubah pilihannya, kata Luqman.
Jajak pendapat tersebut dilakukan pada 12 hingga 16 November 2024. Metode surveinya adalah tatap muka dengan menggunakan “wawancara tatap muka” atau kuesioner terstruktur (structured interview).
Besar sampel sebanyak 600 responden yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Lombok Barat. Responden harus berusia minimal 17 tahun atau memenuhi kriteria kelayakan.
Survei ini menggunakan metode acak bertingkat atau pengambilan sampel acak bertingkat dengan margin kesalahan ± (4%) dengan tingkat kepercayaan 95%.
Halaman berikutnya
“Dengan tingkat partisipasi pemilih mengambang sebesar 12,3 persen, maka calon lain akan sulit mengejar pasangan Sumiatun-Ibnu Salim di Pilkada Lombok Barat,” kata Luqman dalam keterangannya, 23 November 2024.