Bukan Cuma Gaji, Ternyata Ini 6 Alasan Gen Z Bisa Dengan Mudah Berhenti dari Pekerjaannya.

Senin, 25 November 2024 – 07:52 WIB

Jakarta – Generasi Z atau yang lebih umum disebut Generasi Z dikenal memiliki stereotip tertentu dalam dunia bisnis. Dikatakan bahwa mereka tidak segan-segan berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain jika merasa tidak puas.

Baca juga:

Perkenalkan Money Dysmorphia, yang membuat generasi Milenial dan Gen Z selalu mengkhawatirkan uang

Fenomena “transisi pekerjaan” ini sering dikaitkan dengan Gen Z. Mengapa? Menurut NewsWeek, beberapa survei menunjukkan bahwa alasan utama Gen Z keluar adalah lebih dari sekedar gaji.

Meski gaji tetap menjadi faktor penting, Generasi Z mengharapkan lebih dari sekadar gaji. Mereka mengutamakan aspek-aspek seperti nilai-nilai perusahaan, fleksibilitas kerja, dan peluang pengembangan.

Baca juga:

Rahasia manajemen gaji Rs 5 crore: Hindari pemborosan, maksimalkan penghematan

Alasan Gen Z mengundurkan diri

Baca juga:

Temui istilah “Latte Factor” yang membuat Gen Z dan Milenial semakin menyebalkan

Berikut beberapa alasan mengapa Gen Z begitu sering meninggalkan tempat kerja.

1. Dapatkan kompensasi yang lebih baik

Gaji tetap bagi Gen Z menjadi alasan besar untuk berganti pekerjaan. Data menunjukkan bahwa 30% pekerja Generasi Z di Inggris menyebut gaji sebagai alasan utama mereka berhenti.

2. Mengejar pekerjaan yang bermakna

Gen Z ingin memiliki pekerjaan yang memberikan dampak positif dan selaras dengan nilai-nilai pribadinya. Akibatnya, mereka menghindari pekerjaan yang membuat mereka merasa “kosong” atau tidak puas secara emosional.

Gambar: Generasi Z memasuki dunia kerja

Gambar: Generasi Z memasuki dunia kerja

3. Fleksibilitas dalam lingkungan kerja

Fleksibilitas, termasuk opsi telecommuting atau WFH (bekerja dari rumah) dan WFA (bekerja dari mana saja) menjadi prioritas Generasi Z. Mereka menginginkan kebebasan untuk memutuskan bagaimana dan kapan mereka bekerja untuk menjaga keseimbangan hidup, atau dengan kata lain, bekerja. keseimbangan hidup.

4. Peluang pengembangan karir

Gen Z mempunyai ambisi yang tinggi untuk terus berkembang. Jika mereka merasa karirnya stagnan, mereka tidak akan segan-segan mencari tempat baru yang menawarkan peluang lebih baik.

5. Mengutamakan keseimbangan kehidupan kerja

Seperti disebutkan di atas, keseimbangan kehidupan kerja tidak bisa dinegosiasikan. Beberapa Gen Z rela meninggalkan pekerjaan yang menyebabkan mereka kehabisan tenaga.

6. Produktivitas dan jam kerja yang fleksibel

Jam kerja 9 hingga 5 tidak selalu cocok untuk Generasi Z. Mereka merasa lebih produktif ketika memiliki keleluasaan dalam mengatur jadwal kerja sendiri.

Inilah sebabnya mengapa Gen Z seringkali menjadi generasi yang berpindah pekerjaan dengan cepat. Bagaimana menurutmu?

Halaman berikutnya

Gaji tetap bagi Gen Z menjadi alasan besar untuk berganti pekerjaan. Data menunjukkan bahwa 30% pekerja Generasi Z di Inggris menyebut gaji sebagai alasan utama mereka berhenti.

Halaman berikutnya



Sumber