Senin, 25 November 2024 – 18:33 WIB
Tel Aviv, LANGSUNG – Hizbullah menembakkan sekitar 250 roket dan rudal lainnya ke Israel, melukai tujuh orang, kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Serangan tersebut merupakan salah satu serangan paling mematikan yang dilakukan kelompok militan tersebut dalam beberapa bulan terakhir, sebagai respons atas serangan mematikan Israel di Beirut.
Baca juga:
TNI Angkatan Laut akan mengerahkan 19.793 prajurit dan sejumlah kapal perang besar untuk menangani logistik Pilkada 2024.
Beberapa roket yang ditembakkan pada hari Minggu mencapai daerah Tel Aviv di jantung Israel.
Baca juga:
AS mengancam akan menarik diri dari mediasi gencatan senjata Israel-Lebanon
Sementara itu, satu tentara Lebanon tewas dan 18 lainnya luka-luka dalam serangan Israel terhadap pangkalan militer di barat daya militer Lebanon antara Tirus dan Naqoura. Militer Israel menyayangkan penyerangan tersebut terjadi di wilayah tempat berlangsungnya perang melawan Hizbullah dan operasi militer tersebut hanya ditujukan kepada kelompok militan.
Lebih dari 40 tentara Lebanon telah tewas dalam serangan Israel sejak dimulainya perang antara Israel dan Hizbullah, meskipun sebagian besar militer Lebanon tetap berada di pihak yang tidak terlibat.
Baca juga:
Dewan Islam Perancis menyebut keputusan Mahkamah Internasional untuk menangkap Netanyahu sebagai ‘harapan buta’
Hizbullah mulai menembakkan rudal, roket, dan drone ke Israel tahun lalu setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Jalur Gaza yang memicu perang. Hizbullah menggambarkan serangan itu sebagai tindakan solidaritas terhadap Palestina dan Hamas. Iran mendukung kedua kelompok bersenjata tersebut.
Israel melancarkan serangan udara terhadap Hizbullah sebagai tanggapannya, dan konflik tingkat rendah meningkat menjadi perang skala penuh pada bulan September ketika Israel melakukan serangan udara di sebagian besar Lebanon dan membunuh pemimpin tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Militer Israel mengatakan sekitar 250 peluru ditembakkan pada hari Minggu, beberapa di antaranya berhasil dicegat.
Layanan penyelamatan Magen David Adom Israel mengatakan pihaknya merawat tujuh orang, termasuk seorang pria berusia 60 tahun, yang berada dalam kondisi kritis setelah serangan roket di Israel utara.
Sepanjang perang, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 3.700 orang di Lebanon, dan pertempuran tersebut telah membuat hampir 1,2 juta orang, atau seperempat populasi Lebanon, terpaksa mengungsi, menurut kementerian kesehatan.
Halaman berikutnya
Militer Israel mengatakan sekitar 250 peluru ditembakkan pada hari Minggu, beberapa di antaranya berhasil dicegat.