OJK menilai Pilkada 2024 akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah

Senin, 25 November 2024 – 15.00 WIB

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada November 2024 akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah. Hal ini terutama terjadi pada sektor transportasi, makanan dan hiburan.

Baca juga:

Pramono-Doel di Saat Tenang: Sarapan Bersama Ahok, Menonton Film Bersama Anies

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, kampanye calon kepala daerah telah mendorong perekonomian daerah, meningkatkan peredaran uang, dan menciptakan permintaan tambahan yang membuka lapangan kerja sementara.

“Pilkada serentak pada November 2024 akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah, terutama melalui peningkatan konsumsi dan aktivitas, terutama di bidang transportasi, percetakan, akomodasi, makanan, serta melalui usaha kecil dan menengah di bidang seperti hiburan,” kata Dian. dalam pidatonya. keterangan Senin 25 November 2024.

Baca juga:

Hanya 5 menit! Cek apakah KTP Anda sudah digunakan Pinjol atau belum

Dian Ediana Rae, Chief Executive Officer Pengawasan Perbankan

Menurut Dian, OJK terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kegiatan perbankan dengan harapan perbankan mampu mencapai peningkatan efisiensi sejalan dengan rencana bisnis bank.

Baca juga:

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menetapkan 35 purnawirawan TNI untuk maju pada Pilkada 2024

Salah satu alat pemantauan yang diterapkan adalah melalui Survei Orientasi Bisnis Perbankan (SBPO) OJK. Pada pelaksanaan SBPO triwulan IV 2024 yang diikuti 93 bank responden, responden optimistis kinerja bank akan membaik pada triwulan IV 2024.

Optimisme perbankan tercermin dari Indeks Orientasi Bisnis Bank (IBP) yang tercatat sebesar 66 (zona optimis), dengan ekspektasi membaiknya kondisi makroekonomi domestik, peningkatan fungsi intermediasi perbankan, dan penerapan manajemen risiko yang prudent di tengah kondisi makroekonomi global yang relatif kurang mendukung.

Dian menjelaskan, keyakinan membaiknya kondisi makroekonomi domestik terutama terkait dengan penilaian terhadap perbaikan perekonomian domestik (PDB) dan penilaian terhadap tren penurunan nilai tukar BI.

“PDB yang diperkirakan sangat baik didorong oleh konsumsi pemerintah yang diperkirakan meningkat pada periode Natal (Natal dan Tahun Baru). Selain itu, peningkatan belanja masyarakat dengan adanya pilkada serentak pada bulan November. Tahun 2024 juga menjadi faktor positif,” jelasnya.

Dari sisi perbankan, mayoritas responden menilai risiko perbankan masih tetap terkendali dan terkendali pada triwulan IV 2024, tercermin dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 55 atau tergolong risiko moderat. dapat dikelolaterutama dengan keyakinan bahwa risiko kredit dan risiko pasar akan tetap terkendali.

Kualitas kredit terjaga dengan baik dan PDN diyakini berada pada posisi low dan long. Pada saat yang sama, profitabilitas diperkirakan akan meningkat seiring dengan penyaluran dan peningkatan kredit biaya dana yang secara bertahap semakin berkurang. Sementara itu, risiko likuiditas diperkirakan masih stabil dibandingkan triwulan sebelumnya.

Sejalan dengan itu, ekspektasi aktivitas perbankan pada triwulan IV 2024 juga tetap optimis dengan IEK 81 yang masih disebabkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi, permintaan kredit, dan stimulus aktivitas dunia usaha oleh pemerintah juga optimis.

Dari sisi penggalangan dana, responden menilai dana pihak ketiga (DPK) juga merupakan upaya intensif untuk memperoleh sumber pendanaan guna mendukung peningkatan aktivitas perekonomian dan pertumbuhan kredit perbankan – sesuai dengan tindakan.

Selain itu, OJK menghimpun informasi prakiraan pencapaian target kredit dan DPK sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB) 2024 dalam SBPO ini. Berdasarkan hasil SBPO, sebagian besar bank responden optimistis target penyaluran kredit dan DPK bank dapat tercapai sesuai RBB 2024.

Halaman berikutnya

“PDB dinilai sangat baik karena konsumsi pemerintah diperkirakan meningkat pada periode Natal (Natal dan Tahun Baru). Selain itu, peningkatan belanja pemerintah dengan adanya pilkada pada November 2024 juga menjadi faktor positif,” jelasnya.

Halaman berikutnya



Sumber