6 kasus penembakan polisi di Indonesia, beberapa di antaranya menggemparkan masyarakat

Selasa, 26 November 2024 – 09:46 WIB

Jakarta – Di Indonesia, penembakan rekannya oleh polisi menjadi sorotan publik. Pasalnya, hal itu sering terjadi dan dilatarbelakangi masalah pribadi.

Baca juga:

Menko Polkam Budi Gunawan meminta AKP Dadang dijerat sejumlah pasal jika ada polisi yang menembak polisi.

Peristiwa terbaru yang ramai dibicarakan adalah penembakan mati temannya oleh seorang polisi di Sumatera Barat. Ulil Ryanto, Kepala Badan Reserse Kriminal AKP, tewas dalam kasus ini.

Kecuali dalam kasus ini, Ternyata ada enam kasus komplotan polisi yang menghebohkan publik, seperti diberitakan. VIVA Selasa 26 November 2024 dari berbagai sumber:

Baca juga:

Kapolri memerintahkan 2 jenderalnya terjun langsung ke Sumbar terkait penembakan polisi.

Irjen Ferdi Sambo dan Brigadir Joshua atau Brigadir J

1. Kasus penembakan Brigadir Joshua yang dilakukan Ferdy Sambo

Baca juga:

AKP Komisi III DPR bertemu Ryanto Ulil, tersangka penembakan Satreskrim Solok Selatan

Kasus penembakan polisi pertama yang menghebohkan publik adalah kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) yang menghebohkan publik pada tahun 2022 hingga 2023. Ia ditembak mati pada 8 Juli 2022 oleh rekannya Bharada E.

Peristiwa yang terjadi di rumah dinas Sambo, Jakarta Selatan, kemudian memunculkan rumor adanya masalah pribadi dan intrik di internal kepolisian. Kasus tersebut menghebohkan publik dan berujung pada penyidikan yang melibatkan petinggi kepolisian, termasuk pemecatan dan hukuman penjara bagi Ferdi Sambo.

2. Penembakan polisi Cimanggis

Penembakan juga terjadi di Polsek Cimanggis pada 25 Juli 2019, dimana Bripka membunuh RE yang dipicu kemarahan Brigadir RT karena ditolak korban. Berdasarkan informasi yang diterima polisi, saat kejadian, tersangka IMS, saksi AN dan saksi AY berkumpul di kamar saksi AN sambil mengonsumsi minuman beralkohol.

Atas kejadian tersebut, dua anggota polisi antiteror dari Pasukan Khusus (Densus) 88 Polri, yakni Bripda IMS dan Bripka IG ditetapkan sebagai tersangka. Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya pengelolaan emosi dan pengendalian diri di institusi kepolisian.

3. Penembakan Polres Lombok Timur

Pada Oktober 2021, terjadi insiden polisi Vasanama MN menembaki polisi yang sedang menyeret anggota polisi. MN menembak mati rekannya HT di desa Denggen, Lombok Timur.

Pasca kejadian, HT dibawa ke RS Bhayangkara Mataram untuk diautopsi. Sementara itu, MN langsung ditangkap sebagai pelaku.

Ia diketahui meninggal dunia setelah dua kali ditembak HTMN. Keadaan tersebut dipicu rasa cemburu MN terhadap istrinya yang diduga menjalin hubungan dengan HT.

4. Polisi menembak polisi di Lampung

Peristiwa penembakan polisi lainnya terjadi di Lampung. Rudy Suryanto, mantan Kapolda Pengubuan, menembak mati rekannya, Ipda Ahmed Karnain. Peristiwa ini terjadi pada bulan November 2022.

Atas kejadian tersebut, Rudy divonis bersalah atas pembunuhan berencana dan divonis 12 tahun penjara. Bahkan sebelum membunuh Ahmed di tali, Rudy sempat menguji senjatanya di ladang singkong.

5. Aiptu Purwanto syuting Aipda Nabud di Donggala

Rekaman baku tembak antara polisi dan penjahat

Rekaman baku tembak antara polisi dan penjahat

Di Dunggala, Sulawesi Tengah, seorang polisi tewas ditembak. Peristiwa tersebut bermula dari cekcok antara Aiptu Purwanto, Kasat Sabhara Polsek Sirenja dengan rekannya KSPKT 1 Sirenja Polisi Aipda Nabud Salama.

Aiptu P yang saat itu sedang bersih-bersih senjata di Polsek Sirenja sempat cekcok dengan NS di Aip. Usai kejadian, dua anggota polisi dari Polsek Sirenja dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah.

6. Kepala Operasi menembak Kepala Reskrim Solok Selatan

Baru-baru ini, pada Jumat, 22 November 2024, polisi melepaskan tembakan ke polisi di Solok Selatan, Sumatera Barat. Dalam kejadian tersebut, Kanit Ops AKP Dadang Iskandar yang diwakili AKP Ulil Ryanto menembaki Kanit Reskrim.

Korban meninggal dunia setelah dibawa ke RS Bhayangkara, Padang, Sumatera Barat. Pelaku kini telah menyerahkan diri dan ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus-kasus ini mencerminkan pentingnya pengendalian yang lebih mendalam dalam hal pelatihan mental, pengendalian emosi dan pengendalian batin dalam diri kepolisian. Polri diharapkan bisa mengambil tindakan tegas untuk mencegah kejadian serupa.

Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti

Sosok Kapolri Arif Mukti yang menjadi korban teror AKP Dadang

Usai AKP (kini Kompol anumerta) Rayanto Ulil Anshar tewas ditembak, AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan ke rumah dinas Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti.

img_title

VIVA.co.id

26 November 2024



Sumber