Selasa, 26 November 2024 – 10:48 WIB
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat perkembangan pasar properti residensial pada kuartal III 2024 menunjukkan pertumbuhan harga yang terbatas. Berdasarkan hasil Survei Harga Rumah (HPR), Indeks Harga Rumah (HPR) mengalami kenaikan sebesar 1,46 persen per tahun (periode yang sama tahun lalu).
Baca juga:
Pada saat pilkada, operasional Bank Indonesia ditutup, layanan BI-RTGS atau SKNBI tidak tersedia
Angka tersebut melambat dibandingkan laju pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yaitu sebesar 1,76 persen (tahun lalu).
Selain perlambatan pertumbuhan harga, penjualan rumah di pasar primer juga mengalami penurunan signifikan.
Baca juga:
Hasil Survei Terbaik, Hakim Bahagia: Ini Anugerah dari Allah
Mengutip siaran pers Selasa 26 November 2024, data menunjukkan kontraksi sebesar 7,14 persen pada triwulan III 2024, dengan penurunan paling tajam terjadi pada segmen sub tipe perumahan.
Baca juga:
Jajak Pendapat Pemilu Di Atas, Juru Bicara Pramono-Rano Ahokers dan Anak Abah Imbas: Insya Allah Satu Putaran
Tren penurunan ini mencerminkan melemahnya daya beli konsumen di sektor properti. Sementara dari sisi pembiayaan, pengembang real estate masih mengandalkan dana dalam negeri untuk pembangunannya yang mencapai 74,31 persen.
Di sisi lain, konsumen yang membeli hunian primer mayoritas menggunakan skema Home Equity Loan (Kredit Ekuitas Rumah) yang menyumbang 75,80 persen dari total transaksi.
Demonstrasi menentang pemeriksaan masjid di Sambhal, India berakhir dengan bentrokan dengan polisi, 5 orang tewas
Bentrokan terjadi antara polisi dan warga di distrik Sambhal, Uttar Pradesh, India pada Senin, 25 November 2024 waktu setempat.
VIVA.co.id
26 November 2024