Demi swasembada pangan, Prabowo memutus rantai distribusi pupuk

Rabu, 27 November 2024 – 03:02 WIB

Jakarta, VIVA- Presiden Prabowo Subianto akan membenahi rantai distribusi pupuk yang sudah lama dikaji. Hal itu merupakan salah satu hasil rapat terbatas (ratara) dengan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih yang digelar pada Selasa, 26 November 2024 di Istana Merdeka Jakarta.

Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas memastikan Keputusan Presiden (Perpres) terkait masalah ini juga sudah diputuskan oleh Presiden Prabowo dan akan dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian.

“Sudah disepakati, nanti Perpresnya akan diputuskan oleh Kementerian Pertanian (Kementan),” kata Zulhas pada Selasa, 26 November 2024.

Menurut Zulhas, perbaikan saluran distribusi pupuk dapat memperpendek rantai distribusi. “Kementan langsung ke Pupuk Indonesia. Pupuk Indonesia langsung ke Gapoktan, pengecer atau distributor, jadi rantai distribusinya sangat pendek,” jelasnya.

Ia menambahkan, selain distribusi pangan dan pupuk, ada beberapa isu strategis yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Termasuk persoalan neraca komoditas, hingga transformasi kelembagaan Perum Bulog.

Terkait pengambilan keputusan terkait perimbangan barang, Zulhas mengatakan Menko Pangan kini juga ikut terlibat dalam hal tersebut. Sebelumnya, neraca perdagangan hanya diputuskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

“Nantinya ditambah satu kementerian untuk perimbangan barang, yaitu Menteri Perekonomian (Koordinator) atau Menteri Koordinator Pangan. Itu kalimatnya saja dan disetujui juga,” ujarnya.

Selain isu politik, Zulhas juga membawa kabar gembira mengenai produksi dan cadangan pangan nasional. Produksi beras diperkirakan mencapai 32 juta ton pada tahun 2025, dan cadangan beras nasional diperkirakan melebihi 8 juta ton pada akhir Desember 2024. Sekitar 2 juta ton di antaranya milik Bulog.

“Stok beras kita di akhir Desember mungkin akan tercatat sebagai stok tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Insya Allah tahun depan tidak ada impor, tapi impornya rendah,” ujarnya.

Sebagai informasi, rencana transformasi kelembagaan “Bulog” juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Presiden Prabowo memerintahkan Bulog lebih berpihak dalam mendukung swasembada pangan, khususnya pembelian gabah dan jagung.

Selain itu, pemerintah juga mengembangkan kebijakan penyuluhan pertanian agar pengelolaannya terkoordinasi di tingkat pusat. Sementara itu, di bidang infrastruktur irigasi, Presiden Prabowo memerintahkan jajarannya mengkaji ulang aturan tanggung jawab irigasi yang saat ini ditanggung bersama antara pemerintah daerah dan pusat.