Selasa, 26 November 2024 – 12:34 WIB
VIVA – Sore itu, Pos Kuat Pintu Jawa Satgas Yonif (Yonif) Raider 323/Buaya Putih Kostrad tiba-tiba didatangi warga TNI Angkatan Darat.
Baca juga:
Inilah sosok yang paling ditakuti dan dihormati di kalangan militer Indonesia, yang dijuluki Pak Kopassus.
Sambil terengah-engah, wajahnya dipenuhi rasa takut, warga tersebut menceritakan kepada tentara di Post tentang pemandangan memilukan yang ia temui di jalan.
Nah, menurut warga, ia baru menemukan dua jenazah pria tak dikenal tergeletak di tengah jalan menuju Kampung Veni, Distrik Megeabume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Baca juga:
Hizbullah menembakkan 250 roket ke Israel, melukai beberapa orang
Mendapat laporan tersebut, Komandan Pos Kuat Pintu Jawa, Lettu Inf Arif Caroko langsung bertindak. Tim dibentuk untuk melakukan evakuasi.
Baca juga:
TNI Angkatan Laut akan mengerahkan 19.793 prajurit dan sejumlah kapal perang besar untuk menangani logistik Pilkada 2024.
Singkat cerita, sejumlah prajurit TNI Satgas Yonif Raider 323/Buaya Putih bersama masyarakat bergerak menuju lokasi jenazah.
Saat Prajurit Buaya Putih Kostrad tiba di Desa Veni, pemandangan memilukan terbentang di hadapan mereka.
Di tengah jalan tergeletak dua mayat pria berlumuran darah. Tidak ada yang berani mendekati kedua mayat itu, apalagi merawatnya dengan baik.
Kedua pria tersebut meninggal bukan karena sebab alamiah, mereka dieksekusi secara brutal oleh KST OPM beberapa jam lalu. Mayat mereka ditembak dengan senjata api lalu dibiarkan tergeletak di tengah jalan.
Dengan perasaan sedih yang mendalam, pasukan Buaya Putih Kostrad segera bergerak menuju kedua mayat tersebut. Kemudian jenazah dibungkus dengan kain sederhana. Pintu Jawa kemudian dievakuasi ke posko Strong Point.
Menurut Lettu Inf Arif Karoko dalam siaran resmi dilansir VIVA Militer, Selasa 26 November 2024, kedua jenazah tersebut diketahui merupakan warga Kota Mulia yang berprofesi sebagai tukang ojek. Namanya Imran dan Asrun Eko Putra.
Faktanya, Imran dan Asrun hendak berangkat ke Desa Eko Veni dan ingin meminjam sepeda motor kepada salah satu warga desa. Di tengah perjalanan, mereka tiba-tiba dicegat oleh KST OPM yang diduga kelompok Rambo Lokbere. Dua orang asal Makassar, Sulawesi Selatan dibunuh secara brutal.
Alhamdulillah proses evakuasi berhasil dan berjalan lancar sehingga jenazah berhasil dievakuasi dan diserahkan kepada keluarganya di Kota Mulia, Puncak Jaya, kata Lettu Arif Karoko.
Membaca: Kabar duka dari TNI, Kolonel Leonardo telah meninggal dunia
Halaman berikutnya
Kedua pria tersebut meninggal bukan karena sebab alamiah, mereka dieksekusi secara brutal oleh KST OPM beberapa jam lalu. Mayat mereka ditembak dengan senjata api lalu dibiarkan tergeletak di tengah jalan.