Paling Terkenal: Timeline Ayah Kopassus yang Ditakuti Elit Militer Indonesia, Hingga Ditembak Mati Polisi

Rabu 27 November 2024 – 06:00 WIB

Jakarta – Penembakan polisi kembali menjadi sorotan publik setelah seorang polisi menembak mati anak buahnya di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Yang memprihatinkan kali ini, polisi menembak mati seorang pelajar yang diduga pelaku tawuran di Semarang (Jawa Tengah).

Baca juga:

Pasca penembakan siswa SMK, Mabes Polri mengirimkan Propam dan Itwasum ke Semarang.

Pemimpin polisi yang melepaskan tembakan mengatakan, petugasnya melakukan hal tersebut karena diserang saat hendak melerai perkelahian. Aparat juga mencatat mahasiswa yang melakukan perlawanan berasal dari dua geng, yakni geng Seroja dan Tanggul Pojok. Korban merupakan anggota komplotan Tanggul Pojok.

Saat kedua kelompok bertengkar, muncul seorang polisi yang mencoba membubarkan mereka. Namun polisi sempat menganiaya korban sehingga dilakukan tindakan tegas.

Baca juga:

27 personel angkatan laut wanita yang dilatih selama lebih dari sebulan berhasil terjun bebas dari Vakasal.

Korban penembakan berusia 17 tahun. Ia sempat dirawat selama beberapa jam di Ruang Gawat Darurat (IGD) RSUP Dr Kariadi Semarang, namun nyawanya tak tertolong.

Baca juga:

AKP Dadang Resmi Dipecat dari Polisi Setelah Polisi Tembak Polisi, Tak Ada Banding!

Peristiwa tersebut mendapat perhatian nasional karena tindakan polisi yang meski mengaku melakukan perlawanan, justru mengakibatkan korban jiwa, bahkan remaja. Tindakan keras polisi terhadap skandal semacam ini patut dipertanyakan.

Karena itu, masyarakat ingin mengetahui lebih jauh kronologi kejadian tersebut untuk menguji klaim polisi atas tindakannya yang sesuai prosedur. Informasi mengenai hal ini menjadi artikel terpopuler VIVA kemarin sepanjang hari.

Ada empat artikel populer lainnya yang berhasil dihimpun redaksi, antara lain Pria India yang Hidup Kembali di Ambang Kremasi, Ultimatum Tom Lembong jika tuntutan praperadilannya ditolak, dan sosok “Pastor Kopassus”. Elit militer Indonesia khawatir Paus Fransiskus menyebut Israel sebagai penjajah yang sombong.

Simak ulasan lengkapnya pada artikel berikut ini:

1. Garis waktu penembakan polisi terhadap pelajar

Ilustrasi aksi penembakan.

Ilustrasi aksi penembakan.

Seorang siswa SMKN 4 Semarang meninggal dunia pada Minggu, 24 November 2024 sekitar pukul 01.58 WIB akibat luka tembak di bagian paha. Korban berinisial GRO (17) tewas ditembak petugas polisi saat terlibat tawuran di Paramount, Kecamatan Semarang Barat. Baca lebih lanjut di sini.

2. Di India, seseorang kembali hidup di ambang kremasi

Seorang pria India tiba-tiba terbangun di pemakaman sebelum dikremasi. Pria itu terbangun dan dinyatakan meninggal oleh tim medis beberapa menit sebelum kebakaran. Pria tersebut sebelumnya menderita serangan epilepsi dan dibawa ke rumah sakit di Jhunjhunu, di negara bagian Rajasthan, India barat, pada hari Kamis. Baca lebih lanjut di sini.

3. Ultimatum Tom Lembong apabila permohonan praperadilannya ditolak

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berencana akan menjatuhkan putusan praperadilan terhadap Tomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, Menteri Perdagangan (mendag) RI periode 2015-2016, pada Selasa, 26 November 2024. Kubu Tom Lembong juga sudah meminta semua penjualan. Jika hakim menolak praperadilan Tom Lembongi, menteri harus hati-hati. Baca lebih lanjut di sini.

4. Sosok “Bapak Kopassus” yang ditakuti elite militer Indonesia

Ayah Kopassus adalah Letkol Mochamad Idjon Djanbi

Ayah Kopassus adalah Letkol Mochamad Idjon Djanbi

Komando Pasukan Khusus (Kopassus), satuan elit Tentara Nasional Indonesia (TNI AD), telah lama menjadi simbol kekuatan militer Indonesia yang dihormati. Pasukan militer Kopassus merupakan pasukan yang menakutkan sekaligus menjadi kebanggaan bagi Indonesia karena kiprahnya, prajurit Kopassus dapat menguasai berbagai taktik dan teknik peperangan khusus yang unggul di segala bidang bahkan di darat. , laut dan udara. Baca lebih lanjut di sini.

5. Paus Fransiskus menyebut Israel sebagai penjajah yang arogan

Paus Fransiskus memimpin konsekrasi di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta

Paus Fransiskus memimpin konsekrasi di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta

Foto:

  • (Foto AP/Gregorio Borgia)

Paus Fransiskus mengutuk “kesombongan kolonial” di Palestina, seminggu setelah ia menuduh Israel melakukan genosida di Gaza. Pada peringatan 40 tahun perjanjian perdamaian antara Chile dan Argentina, pemimpin Gereja Katolik berbicara tentang konflik bersenjata dan penderitaan yang ditimbulkannya. Baca lebih lanjut di sini.

Halaman selanjutnya

Karena itu, masyarakat ingin mengetahui lebih jauh kronologi kejadian tersebut untuk menguji klaim polisi atas tindakannya yang sesuai prosedur. Informasi ini menjadi artikel terpopuler di VIVA kemarin.

Halaman selanjutnya



Sumber