Selasa, 26 November 2024 – 22:57 WIB
Kasihan VIVA – Pusat Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Polresta Malang tengah mendalami dugaan praktik kebijakan moneter yang terjadi di Dusun Robyong, Desa Wonomulyo, Kecamatan Ponkousumo, Provinsi Malang.
Baca juga:
Orang tidak bisa mendapatkan undangan untuk memilih di Papua, jangan takut, Anda tidak bisa memilih
Dugaan itu muncul setelah puluhan warga menerima paket sembako berstiker Bupati dan Wakil Bupati Nomor 2 Gunawan HS-Umar Usman (GUS).
Peristiwa tersebut dikabarkan terjadi pada Jumat, 22 November 2024, hanya beberapa hari sebelum pemungutan suara yang dijadwalkan pada 27 November 2024. Tuduhan ini pertama kali terungkap oleh Komite Kewaspadaan Daerah (Panwascam) setempat.
Baca juga:
Setyo Vahono mencoblos di TPS 003 Desa Dolokgede, Bojonegoro
Koordinator Pusat Gakkumdu Polres Malang, AKP Muchammad Noor mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Baca juga:
Golkar RK-Suswono yang unggul di berbagai jajak pendapat, yakin bisa memenangkan Pilgub Jakarta.
Hingga saat ini, kami terus melakukan penyelidikan atas penemuan paket sembako utama yang ditemukan Panwascam, ujarnya.
Informasi awal, 15 warga mendapat paket sembako yang terdiri dari Miminyak Kita ukuran 800 ml dan minyak Sabrina ukuran 900 ml. Paket dilengkapi dengan stiker ajakan memilih pasangan nomor 2.
“15 warga mendapat paket sembako beserta tawaran memilih calon nomor urut 2. Paket tersebut dilengkapi stiker pasangan calon Gunavan-Umar Usman, kata M Noor.
Kasus kebijakan moneternya saat ini sedang diselidiki oleh Gakkumdu.
“Dugaan kebijakan moneter akan terus kami dalami bersama Bawaslu,” pungkas Muchammad Noor.
Halaman berikutnya
“15 warga mendapat paket sembako beserta tawaran memilih calon nomor urut 2. Paket tersebut dilengkapi stiker pasangan calon Gunavan-Umar Usman, kata M Noor.