Wall Street menguat setelah Donald Trump memberlakukan tarif pajak baru, saham Asia melemah

Rabu, 27 November 2024 – 08:58 WIB

Asia, LANGSUNG – Saham Asia Pasifik beragam pada pembukaan perdagangan pasar Rabu 27 November 2024. Sementara itu, Wall Street bernasib baik karena dua indeks acuannya mencapai rekor tertinggi.

Baca juga:

Harus ada kompensasi atas kenaikan pajak

Investor di kawasan Asia akan segera mengkaji laporan inflasi Oktober dari Australia yang akan dirilis pada Rabu (27/11/2024) sore. Pasar memperkirakan inflasi akan meningkat menjadi 2,3 persen di bulan Oktober dari tahun ke tahun (YoY).

Pada bulan September, tingkat inflasi Negeri Kanguru sebesar 2,1 persen. Jika laporan tersebut sejalan dengan perkiraan pasar, maka tingkat inflasi Australia akan meningkat sebesar 0,2 persen dari bulan lalu.

Baca juga:

Pada penutupan perdagangan, IHSG berada di level 7.245, namun saham-saham tersebut menguat tajam

dikutip dari CNBC InternasionalIndeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,5 persen. Nikkei 225 Jepang turun 0,35 persen, disusul Topix yang turun 0,5 persen.

Feri melewati Gedung Opera Sydney

Foto:

  • VIVAnews / Renne Kawilarang

Baca juga:

DJP menegaskan buku-buku di luar kategori tersebut dibebaskan dari tarif PPN

Indeks Kospi juga terkoreksi 0,4 persen di awal pembukaan pasar. Begitu pula dengan Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil yang melemah 0,65 persen.

Indeks Hang Seng Hong Kong sedikit lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhirnya. HSI naik tipis menjadi 19,172 dari 19,159.2.

Pada saat yang sama, ketiga indeks saham menunjukkan penguatan di Wall Street. Nasdaq Composite naik 0,63 persen menjadi 19,174.30.

Dow Jones Industrial Average naik 123,74 poin atau 0,28 persen menjadi ditutup pada 44.860,31. S7P 500 juga naik 0,57 persen ke rekor tertinggi baru di 6.021,63.

Kinerja Wall Street didukung oleh keputusan Presiden Donald Trump yang mengenakan tarif 25 persen terhadap produk Meksiko dan Kanada. Trump juga mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap barang-barang asal Tiongkok.

Trump akan mengenakan tarif hingga 20 persen pada seluruh produk impor. Selain itu, ada tambahan bea masuk minimal 60 persen untuk produk asal China.

Analis pasar mengatakan para pelaku pasar tampaknya mengabaikan pengumuman Trump karena mereka memperkirakan pajak tersebut tidak akan benar-benar berlaku. Pihak lain sudah memperhitungkan tarif pajak baru.

Halaman selanjutnya

Pada saat yang sama, ketiga indeks saham menunjukkan penguatan di Wall Street. Nasdaq Composite naik 0,63 persen menjadi 19.174,30.

Halaman selanjutnya



Sumber