3 Penipuan Black Friday yang Harus Diwaspadai dan Cara Tetap Aman

Oleh Lauren Schwahn, NerdWallet

Black Friday semakin dekat dan pembeli bersiap-siap. Federasi Ritel Nasional memperkirakan lebih dari 183 juta orang akan berbelanja tahun ini antara Thanksgiving dan Cyber ​​​​Monday. Tapi penipu sedang bersiap Jumat Hitam dan mencari peluang untuk mencuri uang atau informasi pribadi Anda.

Sebelum Anda terjun ke belanja liburan, pelajari cara mengenali penipuan umum dan melindungi diri Anda.

1. Pemberitahuan pemesanan dan pengiriman palsu

Penipu biasanya mengirim email phishing dan pesan teks yang menyamar sebagai layanan pengiriman atau pengecer populer seperti Amazon. Pesan-pesan ini, yang biasanya mengklaim adanya masalah dengan pemrosesan atau pengiriman pesanan, mungkin meminta informasi pembayaran atau berisi tautan berbahaya.

Pesannya mungkin berbunyi: “Sebagian alamat Anda hilang. Silakan klik tautan ini untuk mengisi alamatnya,” kata Raj Dasgupta, direktur senior pencegahan penipuan, konsultasi global di BioCatch.

Jika Anda mendapat pesan seperti ini saat Anda tidak mengharapkan paket, hal itu menimbulkan kecurigaan, kata Dasgupta. Namun meskipun Anda memesan sesuatu, jangan abaikan tanda peringatannya.

Bukan hal yang aneh bagi layanan pengiriman untuk menahan paket atau meminta pembayaran karena biaya pengiriman hampir selalu dibebankan kepada pengirim, bukan penerima, kata Cliff Steinhauer, direktur keamanan informasi dan keterlibatan di organisasi nirlaba National Cybersecurity Alliance.

Hindari mengeklik tautan dalam teks atau email, dan jangan membagikan informasi pribadi atau pembayaran. “Kembali ke pesanan awal Anda di situs” untuk memeriksa apakah pesanan Anda telah diperbarui, kata Steinhauer. Anda bisa login dan mengecek status pesanan serta langsung menghubungi layanan pelanggan jika ada masalah, ujarnya.

2. Situs web dan produk palsu

Saat berbelanja online, periksa penjual dan produk dengan cermat untuk memastikan Anda tidak mendapatkan produk palsu atau tidak sama sekali.

Iklan bersponsor di situs media sosial dan mesin pencari tidak selalu diperiksa dengan cukup baik, kata Steinhauer, yang berarti Anda bisa mengalami penipuan.

Sumber