Jumat, 29 November 2024 – 00:04 WIB
Jakarta – Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun menceritakan rencana yang akan dilaksanakan usai Pilka Jakarta digelar pada Rabu, 27 November 2024.
Baca juga:
Para ahli menyebut babak ke-2 ini merupakan tahapan yang intens bagi RK-Suswono dan Pramono-Rano.
Pada Pilgub DKI Jakarta 2024, Dharma dan Kun Wardana hanya memperoleh 10 persen suara. perhitungan cepat. Jadi jelas keduanya tidak mampu bersaing dengan dua pasangan lainnya.
Melalui akun X pribadinya, purnawirawan jenderal polisi bintang 3 itu mengungkapkan, dirinya telah menyiapkan rencana untuk terus mendapatkan penghasilan setelah gagal menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga:
Partisipasi pada Pilkada 2024 lebih rendah dibandingkan pemilu Presiden dan legislatif
Awalnya, Dharma mengatakan banyak pengguna media sosial yang memintanya pemberi pengaruh. Bahkan, ada pula yang memintanya menjadi komedian karena cuitannya dianggap kocak.
Baca juga:
Ria Norsan – Chrysantus sudah mendeklarasikan kemenangan di Pilgub Kalimantan Barat
Namun mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) ini lebih memilih berkarir sebagai penjual kaos. Dharma yakin bisa menambah penghasilannya dengan berjualan kaos setidaknya hingga lima tahun ke depan.
“Banyak orang yang bertanya padaku kemana aku akan pergi selanjutnya, ada pula yang menyarankan agar aku menjadi stand-up comedian, seleraku sopan, mudah terpengaruh, aku tidak punya kemampuan untuk menyenangkan orang. Pilihan terakhir adalah yang paling realistis. pilihan. Saya ingin menjadi pembuat kaos Setidaknya dalam 5 tahun ke depan saya sudah dapat penghasilan lagi,tulis Dharma, seperti dikutip VIVA Kamis, 28 November 2024.
FYI, Dharma Pongrekun merupakan calon independen pada Pilgub Jakarta. Ia menegaskan, keputusannya didasarkan pada keinginan masyarakat akan pemimpin yang bebas dari pengaruh partai politik.
Dharma menjelaskan, keputusan maju sebagai calon independen bukan sekadar pilihan, melainkan dianggap sebagai satu-satunya peluang untuk ikut serta dalam pilkada. Ia menekankan proses pembangunan yang panjang dan sulit di sepanjang garis partai.
Menurut dia, selain melalui proses pembentukan kader yang rumit, pencalonan partai seringkali disertai dengan tuntutan mahar politik yang dapat membatasi kemampuan seorang pemimpin dalam bertindak.
“Pada masa pemerintahan presiden ketujuh, Pak Jokowi, selalu ada stigma bahwa pemimpin adalah ‘pejabat partai’. Orang-orang memahami hal ini dan membutuhkan seseorang yang benar-benar bekerja untuk mereka. Makanya saya manfaatkan jalur mandiri ini sebaik-baiknya, kata Dharma.
Halaman selanjutnya
FYI, Dharma Pongrekun merupakan calon independen pada Pilgub Jakarta. Ia menegaskan, keputusannya didasarkan pada keinginan masyarakat akan pemimpin yang bebas dari pengaruh partai politik.