Jumat, 29 November 2024 – 06:38 WIB
Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk resmi memasuki bisnis jual beli emas. Hal ini dilakukan dengan meluncurkan BSI Gold untuk mendorong pertumbuhan perusahaan melalui bisnis emas yang kini menjadi salah satu mesin penggerak utama perusahaan.
Baca juga:
Unilever bertukar pikiran untuk membalikkan dampak strategi boikot, penurunan laba dan memilih keluar dari bisnis es krim di Indonesia
Presiden PT BSI Tbk Heri Gunardi mengungkapkan, Emas BSI merupakan emas batangan eksklusif berlogo BSI yang bersertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan kadar karat 99,9 persen. PT Hartadinata Abadi Tbk ditunjuk perseroan sebagai produsen emas yang bekerja sama dengan BSI.
Kami mengucapkan terima kasih kepada PT Hartadinata Abadi Tbk. Saya berharap kerjasama ini dapat membawa banyak hal keuntungan untuk kita semua,” ujarnya saat peluncuran BSI Gold di Jakarta, Jumat 29 November 2024.
Baca juga:
Wapres Gibran Beli Jajan, Pelanggan PNM Mekar Kembali Pasca Pandemi
Kheri mengatakan BSI Gold memiliki tiga keunggulan. Pertama, nasabah bisa memilikinya melalui pembayaran emas. Kedua, memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, artinya kapan pun nasabah membutuhkan uang, dapat dijual kembali ke BSI atau pembeli lainnya.
Baca juga:
Saqu Bank melaporkan 30 persen nasabahnya telah mengadopsi fitur Tabungmatic
“Ini yang paling menarik, dan yang ketiga bisa dijual kembali atau membeli kembali. Jadi bapak dan ibu, misalnya, hari ini membeli 1 kilogram (kg) emas dari BSI. Lalu, minggu depan, sesuatu dibutuhkan, dibutuhkan uang tunai “Jadi bisa dikembalikan ke kita, bisa kita beli dengan harga (kompetitif),” imbuhnya.
Ia mengatakan emas dikenal sebagai aset investasi yang aman dan stabil (tempat berlindung yang aman) dan merupakan pilihan yang sangat menarik bagi masyarakat Indonesia, apalagi saat ini perekonomian global selalu berubah akibat dampak ketegangan geopolitik, tingginya suku bunga global, dan lain-lain.
Sebelum pandemi COVID-19, sebagian besar penjualan emas berasal dari perhiasan. Pada tahun 2022, penjualan emas batangan akan terus tumbuh.
“Mungkin bapak dan ibu atau pelanggan atau masyarakat tahu bahwa lebih baik membeli emas batangan daripada membeli tanah karena kenaikan harga emas relatif terhadap tanah jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga emas. “Jadi kalau kita lihat laju pertumbuhan harga emas sangat cepat dibandingkan harga tanah,” imbuhnya.
Bisnis emas baru di Indonesia mungkin bisa dilakukan oleh BSI dan PT Pegadaian. Jika digabungkan dengan gadai, cicilan atau beli emas di BSI diperkirakan menghasilkan Rp 1 triliun per bulan.
Secara year-on-year, pembayaran emas di BSI tumbuh 124% dan agunan emas naik 24-25%. Hal ini menunjukkan besarnya animo masyarakat terhadap investasi emas yang dapat diakses secara digital melalui aplikasi BYOND by BSI.
Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk, mengatakan pihaknya akan berperan sebagai pendukung produksi Emas BSI.
“Kami mendukung BSI Gold hingga lahirnya BSI, dan kemudian kami melakukan hal yang samamendukung BSI Gold BSI diperuntukkan bagi nasabah yang membutuhkan atau ingin membeli emas pembayaran. Kedepannya insyaallah kami akan terus berkembang, apalagi kami mempunyai visi menjadikan emas inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia. “Semua orang bisa memiliki emas,” kata Sandra. (semut)
Halaman berikutnya
“Mungkin bapak dan ibu atau pelanggan atau masyarakat tahu bahwa lebih baik membeli emas batangan daripada membeli tanah karena kenaikan harga emas relatif terhadap tanah jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga emas. “Jadi kalau kita lihat laju pertumbuhan harga emas sangat cepat dibandingkan harga tanah,” imbuhnya.