Mantan bos Honda itu mengatakan Marc Marquez dan Bagnaia bisa membuat gebrakan jika Ducati melakukannya.

Kamis, 28 November 2024 – 10:44 WIB

VIVA – Marc Marquez akan menjadi rekan setim Francesco Bagnaia di Ducati Corse selama dua musim ke depan atau 2025-2026. Kehadiran dua matahari di tim pabrikan tentu saja memiliki sisi positif dan negatif.

Baca juga:

Marc Marquez yang sukses mengusir hantu

Salah satunya adalah perbedaan pendapat antar pembalap terkait proses pengembangan sepeda motor saat pabrikan Ducati Marc Marquez menjajal Desmosedici GP24 dan Desmosedici GP25.

Francesco Bagnaia dan Marc Marquez

Baca juga:

MotoGP 2024 memecahkan rekor kehadiran di tengah kebangkitan Marc Marquez

Di sisi lain, Francesco Bagnaia adalah murid terbaik Valentino Rossi, di sini musuh sang guru Marc Marquez. Lalu dari segi pengalaman dan kejuaraan, keduanya memiliki perbedaan yang cukup besar.

Maka tak heran jika banyak yang khawatir jika Ducati menggabungkan kedua matahari itu dalam satu tim, maka akan menjadi bencana. Bahkan mantan bos Honda Livio Suppo memperkirakan keduanya akan berselisih jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Baca juga:

Tak menyangka Marc Marquez masuk dalam daftar atlet terkaya, asetnya begitu berharga.

Livio Suppo menyebut Marc Marquez dan Francesco Bagnaia merupakan pembalap terkuat, agar tidak terjadi kesalahpahaman, tim keduanya harus memiliki keseimbangan dalam kaitannya dengan Ducati.

“Pebalap seperti Marc sangat karismatik sehingga harus berperilaku baik di garasi Ducati dan jangan sampai Pecco merasa bahwa Marc dicintai,” ujarnya seperti dikutip GPOne, Kamis, 28 November 2024.

Sementara Pecco Bagnaia, menurutnya, telah menghasilkan motor Ducati tercepat hingga saat ini dan meski kalah telak dari bayi alien yang sudah 6 kali juara MotoGP bersama Repsol Honda, berturut-turut dua kali meraih gelar juara dunia.

“Artinya Pekko sangat cepat dan jika dia belajar untuk melakukan lebih sedikit kesalahan, dia akan sangat sulit dikalahkan. Jadi tidak mudah mengelola tim ini, tapi yang pasti tim ini sangat kuat, ujarnya.

Meski kedua pebalap itu tampil baik pada tes pertama baru-baru ini di Sirkuit de Catalunya, sebelum Ducati memutuskan menggunakan Corse Marc, Pecko mengatakan Enea Bastiani akan lebih cocok menjadi rekan satu timnya.

Namun kenyataannya berbeda, tunggangan Marc di atas Desmosedici GP23 berhasil menarik perhatian pabrikan merah tersebut. Selain itu, Baby Alien dan Gresini Racing finis ketiga di akhir musim.

Perpaduan dua matahari dalam tim terjadi beberapa tahun lalu, saat Yamaha mendatangkan Jorge Lorenzo pada 2008, padahal Valentino Rossi sudah ada di tim.

Alhasil, mereka bersaing di lintasan. Tak terjalin kerjasama tim yang baik antara kedua pembalap tersebut, Rossi akhirnya dibuat marah oleh Yamaha ketika Lorenzo memutuskan untuk menjadi rekan setimnya.

Halaman selanjutnya

Sementara Pecco Bagnaia, menurutnya, telah menghasilkan motor Ducati tercepat hingga saat ini dan meski kalah telak dari bayi alien yang sudah 6 kali juara MotoGP bersama Repsol Honda, berturut-turut dua kali meraih gelar juara dunia.

Halaman selanjutnya



Sumber